Lagu "Desa Versus Kota" Bertahan Di Peringkat ke-6 Tangga Lagu Favorit Radio EBS FM 105,9

Dua minggu berturut-turut, lagu “Desa Versus Kota Re-arranged” karya aktivis Tunas Hijau bertahan di peringkat keenam tangga lagu favorit Local’s Alive, yang disiarkan Radio EBS FM 105,9 The Teenage Spirit Station. Pengumuman peringkat ini disampaikan Minggu malam (8/2). Local’s Alivemenurut Radio Coordinator EBS FM Rezky Oktoberi adalah acara yang disiarkan setiap hari pukul 18.00 – 19.00 wib di Radio EBS FM. ”Lagu Desa Versus Kota sangat layak untuk didengarkan secara umum karena kualitas pesan dan penggarapannya yang bagus. Namun, sayang, sekali lagi hanya durasi waktunya yang kurang panjang,” kata Rezky Oktoberi.

Siapapun bisa request lagu ini untuk diputar pada Local’s Alive Radio EBS FM. Caranya sangat mudah, yaitu dengan mengirimkan sms ke nomor 08179991059, ketik l/p(spasi)nama(spasi)request (spasi)salam. Tarif sms normal. ”Selanjutnya setiap minggu pukul 18.00 – 19.00 wib akan dapat disimak ranking lagu itu selama seminggu terakhir,” kata Rezky Oktoberi yang juga penyiar Radio EBS FM.

Lagu Desa Versus Kota Re-arranged adalah lagu yang diaransemen ulang. Lagu ini pertama kali diciptakan oleh Fritska Emilia pada tahun Agustus 2005. Saat itu untuk album lagu lingkungan hidup Lagu Untuk Bumi. Selanjutnya, oleh Fritska, lagu itu diaransemen ulang untuk album lagu Care For the Change yang dibuat pada Nopember 2007.

Album lagu Care For the Change dibuat khusus oleh Fritska Emilia dan beberapa remaja lainnya untuk program Children Conference on Climate Change 2007 yang diikuti anak-anak dari delapan negara. Aransemen ulang lagu Desa Versus Kota ini melibatkan beberapa remaja aktivis Tunas Hijau yang hobi bermain musik. Mereka adalah Fergie Veranti pada keyboard, Gabung Prasasti pada drum, Fikri Mubarok pada gitar, Achmad Nurcahyo pada gitar dan Dani Maulana Halim pada bass.

Di lagu Desa Versus Kota ini dikisahkan kondisi desa dengan padang hijau penuh pepohonan. Jika diamati ke kanan dan kiri desa itu, terasa udara segar tanpa polusi yang tentunya nyaman untuk ditinggali. Selanjutnya, menurut lagu itu, kita diajak untuk membandingkan dengan kota tempat tinggal kita. Tidak hanya membandingkan, kita juga diajak melakukan penanaman pohon di setiap lahan kosong untuk menciptakan suasana segar seperti di desa. (dani/nizam/roni)