Lima Sekawan Ingin Taman Flora Tetap Langgeng Sampai Kapanpun

Kabar hampir lepasnya Taman Flora Bratang Surabaya ke pihak swasta mengusik ketenangan lima sekawan Leni Rahmawati, Yunia Mega, Dyah Permatasari, Madinatul Qoyyimah dan Dina Nur Rohmi Hanifah. Mereka adalah lima anak yang hampir tiap hari mengunjungi Taman Flora Bratang Surabaya.

Menurut mereka berlima, tempat favorit di Taman Flora Bratang adalah kolam ikan. Kolam ikan ini berada sekitar 15 meter dari kandang rusa. Di kolam ini mereka biasanya bermain air sambil melihat ikan koi yang banyak hidup di dalamnya. ”Hampir setiap hari setiap pulang sekolah kami mampir di kolam ikan di Taman Flora ini,” kata Dyah Permatasari siswa kelas 6 SD Al Amin Surabaya.

Mengunjungi taman flora ini manjadi cara jitu mereka untuk menghilangkan stres. ”Biasanya, kami berlima sepulang sekolah langsung pergi ke taman ini. Kadang masih mengenakan seragam sekolah. Kadang kami pulang ke rumah dulu untuk berganti pakaian, lalu pergi ke tempat ini,” kata Yunia Mega yang juga siswa kelas 6 SD Al Amin.

Kelima anak sekolah dasar ini tinggal tidak jauh dari Taman Flora Bratang. Tepatnya pemukiman padat penduduk di Jl. Pumpungan yang berada di depan taman ini. Keberadaan taman ini, mungkin seperti halnya semua anak, sangat penting. Ini mengingat di pemukiman tempat tinggalnya sudah tidak ada lagi tanah kosong atau lapangan untuk bermain. ”Dengan bermain di taman yang banyak pepohonan pelindung dan tanaman berbunga plus taman bermain, kami bisa mengisi hari-hari kami dengan penuh keceriaan,” kata Leni Rahmawati.

Sudut baca yang ada di Taman Flora Bratang ini juga sering menjadi jujugan lima sekawan ini. Kalau sudah berada di sudut baca, biasanya minimal dua buku bacaan umum bisa ditamatkan dalam sekali kunjungan. Keberadaan taman ini juga membuat mereka jadi melek internet. Ini karena sejak 2007 di taman ini terdapat satu ruangan khusus dengan lebih dari 10 komputer tersambung ke internet gratis. ”Setidaknya tiga kali dalam seminggu kami bermain internet di taman ini,” Madinatul Qoyyimah.

Lima sekawan ini berharap banyak agar pemerintah Kota Surabaya bisa mempertahankan peruntukan ruang terbuka hijau ini. Kalau taman flora ini beralih pengelola ke pihak swasta, mereka berharap pihak swasta pengelola mau tetap mempertahankan peruntukan taman ini seperti sekarang. ”Semoga sampai kapanpun taman ini akan tetap seperti ini,” kata lima sekawan ini. (nizam/roni)