SD Semen Gresik Dengan Maskot Tanaman Rosella Peninjauan Tim Evaluasi Adiwiyata Jawa Timur
SD Semen Gresik sudah beberapa tahun terakhir ini menjadikan tanaman rosella sebagai maskot sekolah. Di sekolah ini, tanaman rosella tidak hanya ditanam dalam jumlah banyak dengan melibatkan siswa. Namun, sekolah melalui beberapa aktivitas pembelajaran juga mencoba memanfaatkan tanaman rosella ini untuk beberapa keperluan. Ada pemanfaatan untuk sirup, selai dan puding. Ini disampaikan saat peninjauan tim evaluasi Adiwiyata Jawa Timur di sekolah ini, Senin (23/2).
Cara membuat minuman segar bunga rosella cukup mudah. Rebus air hingga mendidih. Kemudian masukkan bunga rosella yang sudah dipisahkan dari bijinya. Untuk satu gelas 250 cc cukup 3-4 bunga rosella. Angkat dan biarkan selama 10 menit. Tambahkan gula sesuai selera dan biarkan selama kurang lebih dua menit. Minuman siap dihidangkan hangat atau dingin.
Di SD Semen Gresik, dipilihnya tanaman rosella sebagai maskot karena tanaman yang identik dengan bunga merah ini memiliki banyak fungsi. Diantara banyak fungsinya adalah antiseptik usus, mengurangi batuk dan mematikan mycobacterium tuberculosis penyebab TBC. Fungsi lainnya adalah anti kejang, menurunkan tekanan darah, mencegah serangan jantung dan mengobati cacingan.
Di sekolah yang beralamat di Jl. Tauchid, komplek perumahan PT. Semen Gresik Tubanan Gresik, ini juga sudah diberlakukan pembatasan jenis barang yang boleh dibawa ke sekolah. Jadi, jangan harap jenis sampah plastik dan strofoam bisa ditemukan dengan mudah di kawasan sekolah. Kalaupun ditemukan jenis sampah plastik di sekolah, itu adalah sampah plastik yang dibawa oleh tamu sekolah setelah aktivitas belajar mengajar.
Sekolah ini menyediakan tempat sampah terpilah khusus kertas, plastik dan sampah organik. Tempat sampah terpilah ini terdapat di depan semua ruang kelas. Selain itu, pengolahan sampah lebih lanjut juga sudah dilakukan di sekolah ini. Pengolahan sampah tidak hanya dilakukan oleh petugas kebersihan yang sengaja dibayar. Para siswa juga dilibatkan pada pengolahan sampah di sekolah.
Mereka yang terlibat pada pengolahan sampah sekolah diwadahi dengan Patroli Lingkungan dan Keamanan Sekolah (PLKS). Jumlah siswa yang terlibat pada PLKS ada sekitar 30 orang. Mereka adalah perwakilan dari seluruh kelas. Biasanya, PLKS bertugas pada saat istirahat sekolah dan beberapa menit sesudahnya. Tugasnya memindahkan sampah yang telah terpilah di tiap kelas ke tempat penampungan sampah sementara sekolah.
Khusus jenis sampah kertas yang cukup banyak dihasilkan, setelah banyak terkumpul, sekolah menjualnya pada pengepul. Uang yang didapat biasanya digunakan untuk menambah peralatan kebersihan di tiap-tiap kelas. Sementara itu, jenis sampah organik yang banyak dihasilkan sekolah ini adalah dedaunan kering. Sampah organik yang dihasilkan pun juga diolah menjadi pupuk kompos dengan menggunakan tong-tong komposter sederhana.
Panasnya udara yang menjadi ciri khas hampir setiap tempat di Gresik, ternyata tidak berlaku di komplek sekolah ini. Suasana cukup sejuk ini tidak hanya karena sekolah berada di perumahan karyawan PT. Semen Gresik yang banyak pepohonan peneduhnya. Di sekolah ini juga banyak pepohonan peneduh. Taman-taman kelas juga banyak terdapat di pekarangan sekolah.
Setiap siswa juga mempunyai tanaman asuh dalam pot yang dibawa dari rumah. Setiap siswa bertanggung jawab pada kelangsungan hidup masing-masing tanaman asuhnya. Caranya tidak hanya dengan menyiram tanaman asuhnya secara berkala. Setiap siswa dituntut juga melakukan pengamatan pertumbuhan tanaman asuhnya. Hasil pengamatan ditulis pada lembaran yang ditempelkan di ruangan kelas masing-masing.
Instalasi pengolahan air limbah sederhana dioperasikan di sekolah ini. Dengan instalasi ini, warga sekolah tidak boleh lagi mencuci karpet, kain pel dan sejenisnya di sembarang tempat. Aktivitas mencuci barang-barang jenis ini harus dilakukan di tempat khusus yang tersambung pada instalasi sederhana ini. Beberapa sumur resapan biopori juga ditanam di area taman sekolah.(roni)