Tunas Hijau Gelar Workshop Lingkungan Hidup di SMPN 37 Surabaya

Tunas Hijau mengadakan workshop lingkungan hidup di SMP Negeri 37 Surabaya, Selasa (3/2) pagi tadi. Di workshop yang diikuti oleh 30 siswa SMP Negeri 37 tersebut, Tunas Hijau mengajak siswa untuk peka terhadap kondisi lingkungan hidup di sekolah. Kepekaan tersebut selanjutnya diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan program-program nyata lingkungan hidup secara berkesinambungan.

Workshop ini diawali dengan mengajak peserta mengetahui kondisi global lingkungan hidup. Kebakaran hutan, banjir bandang, kekeringan, rusaknya terumbu karang dan pulau-pulau tenggelam karena naiknya permukaan air laut nampak pada visual yang disampaikan di awal workshop ini. Peristiwa melelehnya gunungan es ”abadi” di kutub pun disampaikan melalui visual pada awal workshop ini.

Fakta global yang disajikan Tunas Hijau di awal workshop lantas ditindaklanjuti dengan meminta peserta melakukan investigasi kondisi lingkungan hidup di sekolah. Dari investigasi yang dilakukan, ditemukan bahwa di SMP Negeri 37 Surabaya masih belum dilakukan pemilahan sampah. Sampah organik sisa makanan di kantin sekolah juga belum diolah.

Kurangnya program lingkungan hidup di sekolah juga menjadi sorotan peserta. Menurut mereka, nyaris program lingkungan hidup yang ada selama ini hanya lomba kebersihan antar kelas. ”Lomba kebersihan antar kelas di SMP Negeri 37 Surabaya kadang dilakukan dua bulan sekali, kadang tiga bulan sekali,” kata Devi, siswa kelas 8.

Setelah melakukan investigasi kondisi sekolah, peserta lantas diajak untuk mengetahui bagaimana sekolah-sekolah lain menerapkan budaya lingkungan hidup. ”SMP Negeri 16 Surabaya misalnya, meskipun berlokasi di dalam perkampungan, sekolah ini bisa mengurangi jenis sampah yang dihasilkan. Ini karena ada pembatasan pola konsumsi di sana. Di SMP Negeri 16 Surabaya juga akan difungsikan recycling center untuk mengolah semua sampah yang dihasilkan sekolah,” aktivis senior Tunas Hijau Nizam Wahyu Ardhika.

Kepala SMP Negeri 37 Surabaya Sisminarto menyambut baik workshop lingkungan hidup ini. Sisminarto pun berharap workshop ini menjadi langkah awal sekolah untuk lebih peduli dan berbudaya lingkungan hidup. “Kami sangat berharap Tunas Hijau dapat terus mendampingi SMP Negeri 37 Surabaya untuk menuju sekolah peduli dan berbudaya lingkungan hidup. Sekolah tentunya akan mendukung dengan kebijakan yang sangat kuat,” kata Sisminarto. (nizam/roni)