Wali Kota Malang Dialog Dengan Paguyuban Pangput LH Malang Raya, Akan Usahakan Lahan Kosong Untuk Hutan Kota

Kamis pagi tadi (19/2), paguyuban pangeran dan putri lingkungan hidup Malang Raya 2008 mengadakan dialog dengan Wali Kota Malang Peni Suparto. Bertempat di Balai Kota Malang, pertemuan yang berlangsung sekitar enam puluh menit itu berlangsung cukup serius namun santai. Dengan dipadu gurauan yang sesekali disampaikan oleh Wali Kota Malang Peni Suparto, pertemuan itu terasa penuh rasa kekeluargaan.

Layaknya bercerita pada orang tuanya, para anggota paguyuban memanfaatkan kesempatan itu untuk menjelaskan proses seleksi yang mereka lalui selama penganugerahan pangeran dan putri lingkungan hidup Malang Raya 2008. Dijelaskan Kurnia Kusuma Syafitri bahwa pangeran dan putri lingkungan hidup bukanlah kontes kecantikan atau ketampanan. “Untuk mengikuti penganugerahan ini, anak-anak harus mempunyai proyek lingkungan hidup,” kata Putri Lingkungan Hidup 2008 Kurnia Kusuma Syafitri.

Setelah puncak penganugerahan, dikatakan Pangeran LH Dakita, para finalis yang tergabung dalam paguyuban juga tetap memiliki komitmen untuk semakin aktif memperbaiki lingkungan hidup. “Hingga saat ini kami sudah melaksanakan cycle campaign atau kampanye bersepeda, road to schools dan pembuatan film pendek lingkungan hidup. Sedangkan beberapa program lain yang akan kami laksanakan diantaranya penanaman pohon untuk hutan kota,” kata Pangeran Lingkungan Hidup Malang Raya 2008 Dakita Zulfikar.

Mendengar pemaparan para pejuang cilik lingkungan hidup itu, Wali Kota Malang Peni Suparto memberikan apresiasi tinggi. “Perbaikan lingkungan hidup sangat penting dan mutlak dilaksanakan untuk mengembalikan citra Kota Malang yang hijau dan bersih. Peran warga dalam upaya perbaikan lingkungan ini sangat dibutuhkan untuk perbaikan ini,” kata Wali Kota Malang Peni Suparto.

Pada dialog ini, wali kota Malang juga menganjurkan anak-anak paguyuban pangeran dan putri lingkungan hidup Malang Raya itu untuk mengolah sampah organik. “Sampah organik dengan pengolahan modern dapat menghasilkan air bersih yang tidak berbau sama sekali. Selain itu gas metana yang dihasilkan dari sampah organik dapat juga dimanfaatkan sebagai sumber listrik pengganti BBM,” kata Wali Kota Malang Peni Suparto.

Menanggapi rencana penanaman pohon untuk hutan kota Malang, wali kota Malang ini juga berusaha menyediakan lahan kosong untuk diubah menjadi hutan kota dengan ditanami pepohonan. “Wali Kota Malang Peni Suparto juga bersedia menyumbangkan tulisan pada buku lingkungan hidup karya anak-anak paguyuban pangeran dan putri lingkungan hidup Malang Raya 2008. Buku ini nantinya difungsikan sebagai seruan ramah lingkungan hidup pada masyarakat,” kata Runner Up II Putri Lingkungan Hidup 2008 Mumtaza Noor Ashila. (Meirna Puspita/Nizam/Roni)