Wali Kota Surabaya Dukung Penuh Surabaya Climate Challenge 2009

Rencana Tunas Hijau mengadakan Surabaya Climate Challenge (SCC) 2009 mendapat dukungan penuh dari Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono. Dukungan penuh wali kota Surabaya itu disampaikan saat Tunas Hijau melakukan audensi SCC 2009, tadi pagi (9/2), di rumah dinas wali kota Surabaya. “Pemerintah kota Surabaya akan mengharuskan seluruh SMP, SMA, SMK Negeri di Surabaya untuk mengikuti Surabaya Climate Challenge 2009. Kalau perlu sekolah di bawah naungan departemen agama seperti Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah juga,” kata Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono.

Pada audensi ini disampaikan Tunas Hijau bahwa melalui SCC 2009 setiap sekolah dituntut mempunyai pengolahan sampah di sekolah masing-masing dan satu program tambahan yang dapat menghambat perubahan iklim. “Program tambahan itu bertema energi, transportasi atau pepohonan,” kata aktivis senior Tunas Hijau Mochamad Zamroni pada audensi tadi.

Peserta Surabaya Climate Challenge 2009 adalah kelompok yang terdiri dari 10-15 orang siswa dan 2 guru pendamping. Selanjutnya setiap anggota kelompok bertindak sebagai penggerak program lingkungan hidup di sekolah masing-masing. Tiap sekolah diharuskan mewakilkan satu kelompok.

Surabaya Climate Challenge 2009 tidak hanya akan memilih pemenang seperti halnya kompetisi atau lomba pada umumnya. Pada program ini, seperti akreditasi sekolah, sekolah yang telah memenuhi standar yang ditetapkan akan mendapatkan penghargaan. Demikian juga bila semua sekolah telah memenuhi standar yang ditentukan, maka semua sekolah akan mendapatkan penghargaan. Namun, penghargaan sekolah terbaik diantara terbaik tetap akan diberikan.

Pada tahap pembekalan, setiap kelompok peserta akan diberi workshop tentang isu perubahan iklim. Pada workshop, setiap kelompok peserta akan dibekali tentang isu perubahan iklim bagaimana empat tema yang digunakan di program ini, yaitu sampah, energi, pohon dan transportasi berhubungan erat dengan isu perubahan iklim.

Setiap kelompok peserta juga akan diberi pembekalan tentang jurnalisme lingkungan hidup untuk memudahkan mereka menyampaikan perkembangan program perubahan iklim secara berkala sekolahnya pada website yang telah disediakan.

Setiap minggu, setiap kelompok peserta harus melakukan implementasi program yang telah direncanakan dan menyampaikan perkembangannya pada website yang telah disediakan. Tunas Hijau akan melakukan pemantauan secara acak seminggu sekali tanpa pemberitahuan ke sekolah sebelumnya. Hasil pemantauan akan disampaikan melalui website dan media massa. (nizam/roni)