Aneka Lomba Tentang Air di SMP Negeri 37 Surabaya
SMP Negeri 37 Surabaya dengan binaan Tunas Hijau bersiap menjadi sekolah peduli dan berbudaya lingkungan hidup di Surabaya. Tanda-tandanya, sekolah ini telah memulai pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Sudah tiga minggu ini tiga keranjang komposter telah dioperasikan di kantin sekolah. Sebelumnya, penjual makanan di kantin sekolah juga telah diberi pemahaman cara menggunakan komposter tersebut. Para siswanya yang tergabung di tim lingkungan hidup juga telah membagi diri pada piket harian untuk mengontrol penggunaan komposter tersebut.
Tidak hanya itu, sekolah yang beralamat di Jl. Kalianyar Surabaya tersebut juga akan menyelenggarakan rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Air Sedunia 22 Maret. Pada Hari Air ini, anggota tim lingkungan hidup SMP Negeri 37 Surabaya telah merencanakan berbagai kegiatan. Keseluruhan besar programnya adalah lomba. Peserta lombanya adalah para siswa sekolah ini sendiri.
Ada lomba mading (majalah dinding) untuk tiap kelas. Ada lomba membuat cerita pendek dan karikatur tentang air untuk siswa perorangan. Ada lomba membuat poster dan puisi tentang air untuk siswa perorangan. Ada juga lomba kebersihan dan kesejukan kelas. “Khusus lomba kebersihan dan kesejukan kelas, proses penyiapannya diharapkan bisa dimulai hari minggu ini oleh tiap kelas,” kata Devi Wijayanti, siswa kelas 8 yang menjadi koordinator Tim Lingkungan Hidup SMP Negeri 37 Surabaya.
Pada lomba kebersihan dan kesejukan kelas, menurut Devi, penilaian tidak hanya akan mengacu pada kelas yang bersih dan bebas dari sampah. “Tiap kelas juga disarankan untuk memiliki beberapa tanaman hias dalam pot. Beberapa tanaman hias tersebut selanjutnya bisa ditempatkan di dalam dan di depan kelas masing-masing. Jenis tanamannya adalah yang bisa tumbuh berkembang dengan sedikit sinar matahari. Selain itu, pesan-pesan lingkungan hidup juga diharapkan banyak dipasang di tiap kelas,” kata Devi Wijayanti. (roni)