Mural Lingkungan Hidup Antar Bangsa Anak-Anak Indonesia & Malaysia di SDK Santa Theresia I Surabaya
Lukisan pada kain (mural) antar bangsa dibuat oleh sekitar 25 siswa SDK Santa Theresia I Surabaya, Jumat (20/3). Mural bertema “Lingkungan Hidup di Sekolahku” dalam rangka Indonesia Art Miles itu dibuat bersama anak-anak Malaysia yang berkunjung ke sekolah di Jl. Residen Sudirman 5 Surabaya. Tujuh anak dari Malaysia beserta enam orang pembinannya itu tergabung dalam lembaga lingkungan hidup Yayasan Anak Warisan Alam (YAWA) atau Children Environment Heritage Foundation.Tunas Hijau menjadi penyelenggara pada program ini.
Pada mural antar bangsa ini para siswa SDK Santa Theresia I Surabaya mengekspresikan kondisi lingkungan hidup di sekolah yang penuh dengan tanaman. Ruangan sekolah sebagai pusat kegiatan lingkungan hidup siswa juga diekspresikan oleh para siswa sekolah yang menjadi binaan Tunas Hijau itu. Sementara itu, anak-anak YAWA Malaysia mengekspresikan beberapa program lingkungan hidup mereka di negeri Jiran. Ada Eco Cycling atau bersepeda sambil belajar tentang alam. Ada juga pemilahan sampah di Malaysia.
Mural antar bangsa bertema lingkungan hidup adalah tahapan kedua pelaksanaan mural dalam rangka Indonesia Art Miles di SDK Santa Theresia I Surabaya. Sebelumnya, pelaksanaan mural di SDK Santa Theresia I dilaksanakan pada awal Februari 2009. Pelaksanaan pertama mural bulan lalu itu dirangkai dalam kampanye damai Cinta Taman Flora Bratang Surabaya yang terancam pindah pengelola dari pemerintah kota Surabaya pada pihak swasta. Selanjutnya, puncak seluruh rangkaian mural lingkungan hidup di beberapa propinsi di Indonesia pada Indonesia Art Miles adalah pameran internasional mural di Mesir pada September 2010.
Selain melakukan mural, rombongan Malaysia itu juga menyempatkan mengunjungi beberapa proyek lingkungan hidup yang dilakukan sekolah yang mendapat penghargaan Adiwiyata 2007 dan 2008 itu. Dari kunjungan yang dilakukan, rombongan aktivis lingkungan Malaysia itu terkesan dengan pemanfaatan sampah plastik menjadi barang bermanfaat. Rombongan Malaysia juga terkesan dengan banyaknya cara pengolahan sampah. Ada pengolahan sisa makanan menjadi kompos dengan keranjang komposter. Ada pengolahan sampah daun menjadi kompos dengan menggunakan tong komposter. Juga ada pengolahan kertas daur ulang. (roni)