Pangput LH Malang Raya Road To Kampung Desa Sekarpuro Malang

Workshop lingkungan hidup tidak selalu harus diberikan oleh orang tua kepada anak-anak. Anak-anak pun bisa memberikan workshop pada orang tua. Seperti yang dilakukan oleh paguyuban pangeran dan putri lingkungan hidup (pangput) Malang Raya 2008, Minggu (1/3). Paguyuban yang terdiri dari para siswa SD dan SMP di Malang ini mengadakan workshop lingkungan hidup tentang pengolahan sampah organik dan pemanfaatan sampah non organik.

Peserta workshop yang dilaksanakan di balai RT setempat adalah 30 orang tua warga RT 01 Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakisaji, Malang. Pembawa acara atau master of ceremony workshop ini juga anak-anak, anggota paguyuban pangeran dan putri lingkungan hidup 2008 Malang Raya Mumtaza Noor Ashila dan Meirna Puspita. Sedangkan seluruh panitia pendukung adalah para anggota paguyuban pangput 2008 Malang Raya.

Dikatakan runner up II Pangeran LH 2008 Malang Raya Oryza Aditya Wardana, bahwa pengolahan sampah organik tidak harus menggunakan lahan kosong yang luas. “Dengan lahan yang sempit pun kita bisa mengolah sampah organik menjadi kompos. Bahkan, pengolahan bisa dilakukan di dalam rumah. Caranya, dengan menggunakan media keranjang ditambah dengan beberapa bahan lainnya,” kata Oryza Aditya Wardana. Oryza lantas menunjukkan bantalan dua bantalan sekam dan pupuk kompos jadi, yang menjadi beberapa bagian dari keranjang komposter itu.

Paguyuban pangput juga menjelaskan pentingnya mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dan mendaur ulang sampah non organik. “Setiap orang pernah menghasilkan sampah organik. Dan sampah organik yang tidak diolah akan memperburuk pemanasan global yang terjadi di bumi tercinta ini. Karena, sampah organik yang tidak diolah akan menghasilkan gas metana, yaitu gas rumah kaca yang daya panasnya 25 kali lebih besar dari gas karbon dioksida,” kata Oryza Aditya Wardana.

Sementara itu, sesi pemanfaatan sampah non organik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pembuatan tudung saji dan topi, dan kelompok pembuatan taplak, tas dan alas gelas piring. Kedua kelompok ini dipandu oleh Intan Titis Larasati, Violita Dyah Puspita, Ayu Viska dan Tata, yang juga anggota paguyuban.

Ditemui di akhir acara, Ketua PKK RT 01 Desa Sekarpuro Kota Malang Sri Asih Winarni menyatakan salut dengan program ini. “Program ini bagus untuk melatih percaya diri anak-anak saat berbicara di depan banyak orang. Program ini juga bermanfaat bagi warga kami di RT ini. Warga jadi tahu pentingnya mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang bisa dilakukan dimana saja. Warga juga tahu beberapa cara untuk memanfaatkan sampah non organik,” kata Sri Asih Winarni.

Sementara itu Direktur Road To Kampung Putri Lingkungan Hidup 2008 Malang Raya Kurnia Kusuma Syafitri mengatakan bahwa kegiatan ini adalah realisasi dari banyak program paguyuban yang sudah direncanakan. “Ini sebagai salah satu aksi nyata kami untuk menyebarluaskan kecintaan lingkungan hidup pada banyak lapisan masyarakat,” kata Kurnia Kusuma Syafitri. (nizam/roni)