6 Siswa Ditetapkan Mewakili SDN Kaliasin I Surabaya Mengikuti Pangeran & Putri Lingkungan Hidup 2009

Akhirnya enam dari delapan siswa SDN Kaliasin I Surabaya terpilih menjadi perwakilan SDN Kaliasin I Surabaya pada program Penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau pada April – Mei 2009. Keenam wakil tersebut dinyatakan berhak menjadi wakil sekolah setelah pada hari ini, Selasa (14/4), mereka berhasil menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam mempresentasikan proyek yang mereka kembangkan.

Keenam wakil tersebut adalah G. Perwira Zikrian kelas IV, Siti Chodijah kelas IV, Sherina Ayu Pitaloka kelas III, Dariel Syhaputra Sudjono kelas III, Alya Thallafadhila Listyarini kelas V dan M. Gunawan Wibisono kela V. Dari enam wakil tersebut ada beberapa siswa yang mempunyai proyek yang sama antara satu dengan yang lain. Seperti Sherina Ayu Pitaloka kelas III dan Dariel Syhaputra Sudjono kelas III, kedua siswa ini memiiliki proyek lingkungan hidup berjudul ‘Sosialisasi Tentang Perilaku Hidup 3 R’.

Selain wakil dari kelas 3 yang memiliki proyek yang sama, ada juga yang memiliki proyek yang bahan bakunya sama namun hasil jadinya beda. Misalnya G. Perwira Zikrian kelas IV dan M. Gunawan Wibisono kelas V. Kedua siswa ini sama-sama mengambil sampah plastik untuk dijadikan proyek lingkungan. Hanya saja, G. Perwira Zikrian kelas IV lebih memilih membuat barang yang mudah dibuat oleh siapapun misalnya tempat pensil, sedangkan M. Gunawan Wibisono kelas V memilih membuat tas dari sampah plastik.

Meskipun dua siswa tersebut memiliki proyek yang sama, namun tidak ada satu diantara mereka yang berniat mencontoh karya teman lainnya. Menurut G. Perwira Zikrian kelas IV, yang penting dari proyek ini adalah bisa dibuat dengan mudah dan tentunya dari barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi. G. Perwira Zikrian juga membuat contoh-contoh karya tempat pensil dari kardus bekas yang dihias dengan plastik bungkus snack.

Namun dari enam wakil SDN Kaliasin I Surabaya, tidak ada satupun yang mengambil tema mengolah sampah basah menjadi kompos. Menurut Tri Wahyuningtyas pendamping SDN Kaliasin I Surabaya, pengolahan sampah basah menjadi kompos mungkin bagi sebagian siswa sekolah dasar merupakan hal yang kotor. Alhasil tidak ada yang mengambil tema tersebut, meskipun mereka sudah tahu bagaimana prosesnya. (adetya)