Berbagi Program Lingkungan Hidup dan Workshop Daur Ulang Kertas Dengan Greenish SMA Negeri 5 Surabaya
Hanya lima belas dari lima puluh anggota Greenish (tim lingkungan hidup SMA Negeri 5 Surabaya) kelas X yang mengikuti workshop daur ulang kertas oleh anggota Greenish kelas XI, Sabtu (11/4). Banyaknya anggota Greenish yang tidak mengikuti kegiatan tersebut dikarenakan masih berada di luar kota atau liburan bersama keluarga. Maklum, hari itu adalah libur panjang empat hari mulai hari Kamis sampai Minggu.
Meskipun banyak anggota yang tidak hadir, namun kegiatan tersebut tetap berjalan. Ini mengingat kegiatan tersebut sudah menjadi agenda tetap dalam program kerja Greenish selama periode 2008-2009. Dipandu Tunas Hijau, anggota Greenish kelas XI mencoba menjelaskan manfaat dan proses membuat kertas daur ulang di depan anggota Greenish kelas X. Tunas Hijau juga menambahkan bahwa tidak hanya dengan mendaur ulang kertas saja bisa menghemat kertas. Namun langkah yang lebih penting adalah menggunakan kertas pada kedua sisinya.
Pada awal proses membuat kertas daur ulang, terlihat beberapa anggota Greenish kelas X gagal memindahkan bubur kertas dari atas alat cetak ke papan triplek untuk selanjutnya dikeringkan. Maklum, mungkin hal tersebut mungkin baru pertama kali mereka lakukan. Tunas Hijau juga menjelaskan bahwa untuk membuat kertas daur ulang tersebut berwarna-warni, bisa dicampurkan bahan pewarna yang alami maupun yang kimia. Yang alami, lanjut Tunas Hijau, bisa menggunakan daun jati untuk warna merah dan kunyit untuk warna kuning.
Meskipun kondisi di SMA Negeri 5 Surabaya cukup panas, namun hal tersebut tidak lantas membuat anggota yang hadir kurang bersemangat untuk mencetak kertas daur ulang. Terlihat beberapa siswa berusaha menyeka keringat yang membasahi muka mereka. Menurut Tedo, ketua Greenish kelas XI, kegiatan ini diharapkan mampu memperbaiki perilaku anggota greenish terutama dalam penggunaan kertas di sekolah.
Setelah selesai berbagi proses daur ulang kertas, Tunas Hijau menyempatkan diri berbincang dengan anggota Greenish. Perbincangan seputar program kerja dan target yang diharapkan oleh masing-masing anggota ternyata cukup menarik terutama bagi anggota Greenish yang masih kelas X. Berbagai usulan program mereka sampaikan. Diantaranya kegiatan yang masih monoton dan belum ada hasil yang bisa dirasakan oleh warga sekolah.
Mendengar keluh kesah tersebut, Tunas Hijau menyampaikan bahwa yang perlu dijaga adalah semangat untuk tetap berkarya dan beraksi dalam upaya memperbaiki lingkungan hidup terutama di sekolah. Terkait dengan program kerja, lanjut Tunas Hijau, perlu adanya forum bersama untuk menentukan ragam kegiatan yang akan dilakukan Greenish selama satu tahun mendatang. Acara tersebut ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua Greenish Tedo. (adetya)