Bersama Pemuda Belanda, Siswa SMP Negeri 4 Kota Malang dan Tunas Hijau Bahas Pemanasan Global dan Tanam Lidah Mertua
Pemanasan global menjadi isu yang dibahas oleh 15 siswa SMP Negeri 4 Kota Malang bersama Tunas Hijau di SMP Negeri 4 Kota Malang, Jumat (17/4). Ini karena pemanasan global dan dampaknya perubahan iklim menjadi isu nomor 1 dunia abad ini. Namun, yang membedakan pada pembahasan ini adalah kehadiran dua orang pemuda dari Belanda Maikel Poppelaars dan Steven van Zimmeren. Maikel dan Steven adalah peserta pertukaran pemuda Indonesia – Belanda. Mereka akan berada di Kota Malang selama dua bulan untuk bersama Tunas Hijau melakukan pembinaan lingkungan hidup di sekolah-sekolah.
Pada pembahasan ini Tunas Hijau menjelaskan maksud dari pemanasan global dan penyebabnya, yaitu banyaknya gas-gas rumah kaca yang dihasilkan melalui aktivitas manusia. Aktivitas manusia tersebut diantaranya penggunaan bahan bakar fosil untuk transportasi, sumber listrik dan sampah organik yang tidak diolah. Sementara itu Maikel dan Steven berbagi cerita tentang kondisi lingkungan hidup di Belanda setelah pemanasan global terjadi. Setelah pembahasan ini para siswa diajak Tunas Hijau untuk melakukan penanaman dan pembiakan sanseiviera atau tanaman lidah mertua.
Tanaman lidah mertua ini dipilih karena jenis tanaman ini bisa tumbuh dimana saja. Di daerah dengan sinar matahari yang tinggi tanaman ini bisa tumbuh subur. Di daerah dengan sinar matahari sedikit, tanaman ini juga bisa tumbuh subur. Di daerah dingin, tanaman ini bisa tumbuh subur. Bahkan di dalam lemari yang tidak ada sinar matahari pun tanaman ini bisa tumbuh. Uniknya, tanaman ini tidak akan berebut oksigen dengan manusia bila ditempatkan di dalam ruangan. Cara pembiakan tanaman ini juga sangat mudah dan bisa dilakukan siapa saja.
Menurut Al Kaf, siswa kelas 2 SMP Negeri 4 Kota Malang, kegiatan Go Green ini menambah pengetahuannya tentang lingkungan hidup. ”Lebih penting lagi, dengan program Go Green ini keinginan saya untuk ikut serta mencegah pemanasan global juga mulai tumbuh. Setidaknya setelah ini saya akan menghemat penggunaan listrik di rumah dan di kelas. Saya juga akan lebih memperhatikan tanaman. Apalagi di program ini aku juga sudah diajari menanam dan membiakkan beberapa jenis tanaman,” kata Al Kaf. Senada dengan Al Kaf, Dita yang juga siswa kelas 2 akan mulai melakukan tindakan nyata untuk lingkungan hidup yang lebih baik. (nizam)