Harshid George, Mahasiswa India Yang Membantu Tunas Hijau di Malang Dua Bulan Kedepan
Terlihat dari kejauhan wajah orang India yang sangat khas. Jumat (17/4) siang, adalah kali pertama aktivis Tunas Hijau Nizam Wahyu Ardhika bertemu dengan Harshid George. Harshid dan Nizam pun lantas berjabat tangan dan saling mengenalkan diri. Harshid adalah peserta program pertukaran mahasiswa dari India. Dia akan praktek kerja atau lebih pasnya membantu Tunas Hijau di Malang untuk melakukan pembinaan lingkungan hidup ke sekolah-sekolah. Lamanya program sekitar 2 bulan mendatang.
Harshid adalah mahasiswa yang study tentang manajemen bisnis di St Josephs College of Commerce, Bangalore, salah satu perguruan tinggi di Bangalore, India. Pada pertemuan itu Harshid bercerita tentang perjalanannya mulai dari Bangalore kemudian dilanjutkan Bangkok. Dari Bangkok, Thailand melalui bandara udara Suvarnabhumi Harshid melanjutkan perjalanan udara menuju Jakarta, ibukota Indonesia. Dari Jakarta Harshid lantas melanjutkan perjalanan langsung ke Kota Malang. Sementara itu, di Malang, Harshid akan tinggal bersama keluarga asuh di kawasan Sigura-gura, Kota Malang.
Mahasiswa yang baru berulang tahun 14 April lalu ini juga tergabung pada ”Eco Club” atau kelompok lingkungan hidup di kampusnya, St Josephs College of Commerce. Disana dia dan teman-temannya juga melakukan kampanye untuk menghambat pemanasan global dan mencegah semakin buruknya perubahan iklim yang menjadi isu nomor 1 dunia abad ini. Cara yang dilakukan Harshid dan teman-temannya di Bangalore adalah dengan mengajak untuk menggunakan transportasi umum daripada kendaraan bermotor pribadi. Cara lainnya adalah mengajak masyarakat menanam pohon.
Harshid yang hobi bermain bulu tangkis ini mengatakan bahwa setiap hari dia berjalan kaki ketika pergi ke kampusnya. Disana dia juga melakukan pembinaan lingkungan hidup ke sekolah-sekolah. Diantaranya dengan mengadakan perlombaan yang disebut “kuis”. Kuis adalah kegiatan sejenis perlombaan. Di kuis ini dibentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari 2-3 anak dan mereka adu kecepatan menjawab tentang lingkungan hidup. Mungkin di Indonesia hampir sama dengan cerdas cermat. (nizam)