Jualan Kue dan Cuci Mobil Untuk Biaya Tanam 1000 Pohon di Pacet Upaya Unik Siswa Kelas 10 SMA Ciputra Untuk Penyelamatan Hutan Dataran Tinggi
Aktifitas penghijauan yang diselenggarakan SMA Ciputra Surabaya bekerjasama dengan Tunas Hijau, Sabtu (25/4), layak diacungi jempol. Lewat aktifitas penggalangan dana di sekolah yang dilakukan selama Januari hingga Maret 2009, mereka mampu menyelenggarakan kegiatan penghijauan 1000 pohon. Penggala-ngan dana ini dilakukan oleh kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari lima siswa. Diantara kelompok-kelompok tersebut ada yang mencuci mobil, menjual aneka kue di kantin sekolah hingga berjualan stiker.
Lebih dari seribu pohon berjenis Anggrung dan Tutup berhasil ditanam di lereng-lereng Desa Claket, Kecamatan Pacet yang memiliki kemiringan lebih 20 derajat. Seratus siswa SMA Ciputra secara khusus datang melakukan penanaman itu bersama puluhan siswa sekolah sekitar. Sekolah sekitar yang terlibat adalah SDN Claket I, Claket II, MI Tribakti, SMP Santo Yusuf Pacet, MA Pacet, dan SMAN 1 Pacet.
Hujan deras yang mewarnai lokasi penghijauan tidak menyurutkan semangat peserta penghijauan meskipun lokasi penghijauan menjadi lebih licin. Tak ayal lagi, beberapa peserta terlihat basah kuyup serta penuh belepotan lumpur akibat beberapa kali terpeleset. Beberapa siswa malah berhasil menanam pohon melebihi target yang ditentukan. Tiffanny, misalnya, siswa kelas X ini berhasil menanam 20 bibit pohon padahal targetnya adalah 10 pohon tiap siswa.
Kegiatan yang dibuka oleh Suprianto, sekretaris Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Mojoker-to ini sebagai salah satu upaya nyata untuk penyelamatan hutan dataran tinggi. Dalam sambutannya, Suprianto mengungkapkan rasa kekaguman yang sangat tinggi atas kepedulian SMA Ciputra Surabaya yang notabene sekolah di luar Kabupaten Mojokerto atas kepeduliannya terhadap kelestarian hutan di tengah maraknya aksi penyalahgunaan hutan.
Senada dengan yang Suprianto, Fanun Nusfi kepala SDN Claket I juga mengungkapkan bahwa penghijauan 1000 pohon yang dilakukan siswa SMA Ciputra ini patut menjadi contoh bagi sekolah lain terutama sekolah-sekolah yang berbatasan dengan kawasan hutan. Di akhir kegiatan, seluruh peserta melakukan wisata pedesaan di Dusun Mligi, Desa Claket, yaitu Dusun binaan Tunas Hijau yang berbatasan langsung dengan hutan dataran tinggi. Dalam wisata ini para siswa diajak untuk memanen wortel, ketela dan melakukan memerah susu sapi. Hasilnya, saat pulang pun seikat wortel dan sebotol susu segar siap minum menjadi oleh-oleh buat keluarga. (geng)