Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup Adalah Program Unik Oleh: Putri Lingkungan Hidup 2008 Malang Raya Kurnia Kusuma Syafitri
Awalnya aku mengira bahwa penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan hidup adalah suatu kompetisi yang memperhitungkan penampilan dan kecantikan seseorang, layaknya pemilihan Putri Indonesia atau sejenisnya. Tapi aku salah besar. Ternyata program ini adalah suatu lomba yang mengukur sejauh mana kepedulian kita terhadap lingkungan hidup. Tidak hanya menguji wawasan kita tentang lingkungan hidup secara teori, kompetisi ini juga menilai bagaimana pengapresiasian/praktek kita tentang wawasan terhadap lingkungan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Walaupun lomba ini baru pertama kali digelar di Malang, namun persaingannya juga ketat dan antusias para peserta juga cukup tinggi. Sebenarnya aku mulai antusias pada kompetisi ini saat tahap pertama. Disitu para peserta diberikan tugas untuk membuat esai tentang lingkungan hidup. Uniknya, esai tersebut ditulis dibalik kertas-kertas bekas. Dari situ aku mulai tahu bahwa lomba ini bukanlah lomba lingkungan yang hanya bicara atau beradu mulut tentang lingkungan hidup saja. Melainkan juga mempraktekkannya di kehidupan kita.
Kemudian di tahap kedua kami mempresentasikan proyek lingkungan hidup kami di sekolah. Di tahap selanjutnya kami mengikuti tes tulis seputar pengetahuan kita tentang lingkungan hidup. Di tahap keempat kami melakukan debat tentang lingkungan hidup, pada tahap ini dipilih 20 besar yang kemudian menjadi para finalis dan nantinya akan lolos ke final. Setelah terpilih 20 besar semua finalis dikarantina selama 3 hari di Kota Batu. Dan pada saat karantina itulah pembuktian tentang kepedulian kita terhadap lingkungan hidup diuji.
Kini semua tahapan lomba telah usai dan aku telah terpilih sebagai Putri Lingkungan Hidup 2008 Malang Raya. Namun, bukan berarti rasa peduli dan tanggung jawabku terhadap lingkungan akan berhenti. Sebaliknya, mulai sekarang tanggung jawabku tentang lingkungan hidup semakin berat, karena aku semakin tertantang untuk menyadarkan masyarakat luas tentang rasa peduli lingkungan hidup. Tentu saja caranya tidak hanya dengan berbicara tapi juga dengan mencontohkan.
Walaupun terkadang aku harus menerima berbagai cemoohan dan cibiran, tetapi aku dan seluruh finalis pangeran dan putri lingkungan hidup 2008 Malang Raya telah bertekad untuk berjuang demi lingkungan hidup. “Don’t Care Congore People” begitulah semboyan kami. Dan bagi pangeran-putri yang selanjutnya, aku berpesan jangan pernah menyerah untuk menyelamatkan lingkungan hidup. Buktikan pada dunia bahwa kita diciptakan bukan untuk menghancurkan bumi, tetapi untuk menjaganya.