Pendaftaran Ditutup, 133 Peserta Dari 21 Sekolah Dasar Ikuti Pangeran & Putri Lingkungan Hidup 2009
Pendaftaran peserta program penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2009 yang diselenggarakan Tunas Hijau telah ditutup tengah malam tadi. Total ada 133 peserta dari 21 sekolah dasar di Surabaya dan Sidoarjo mengikuti program ini. Sebagian besar sekolah yang mengirimkan peserta adalah sekolah dasar di Surabaya. Hanya ada satu sekolah dasar di luar Surabaya yang mengirimkan peserta, yaitu SD Al Muslim Wadung Asri Sidoarjo. SD Al Muslim mengirimkan 5 siswa menjadi peserta program penganugerahan ini.
Dua puluh sekolah dasar di Surabaya yang mengirimkan peserta adalah SDN Kandagan I, SDN Kandangan III, SDN Dr. Sutomo V, SDN Dr. Sutomo VI, SDN Dr. Sutomo VII, SDN Kaliasin I, SDN Babat Jerawat I, SDN Sambikerep II, SDN At Taqwa, SDN Manukan Kulon III, SDN Petemon XIII, SDK Kristus Raja, SDK St. Theresia I, SDN Kertajaya X, SDN Kandangan II, SDN Made I, SDN Dr. Sutomo VIII, SDN Pacar Keling VI, SDIT Fathimiyah dan SDK Santa Maria. Sekolah dengan peserta terbanyak adalah SDN Dr. Sutomo VIII Surabaya dengan 18 peserta.
Atas keikutsertaan sekolah-sekolah tersebut pada program penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2009 Tunas Hijau menyampaikan ucapan terima kasih. Tentunya upaya sekolah-sekolah itu telah membuat bumi yang menjadi satu-satunya tempat tinggal manusia ini menjadi tersenyum. Ini karena pangeran & putri lingkungan hidup bukan kontes kecantikan dan ketampanan anak-anak. Pangeran dan putri lingkungan hidup juga berbeda dengan lomba-lomba lainnya. Pada program ini pembinaan lingkungan hidup pada anak-anak menjadi tujuan utama. Setelah final atau tahap akhir seleksi, para pemenang dan finalis tidak akan dibiarkan berpisah. Mereka akan dibina untuk terlibat lebih aktif pada program lingkungan hidup. Sementara itu, untuk menjadi peserta, anak juga harus memiliki proyek lingkungan hidup.
Menanggapi jumlah peserta dan sekolah yang terlibat, Direktur Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2009 Adetya Firmansyah menyatakan bangga dengan jumlah yang ada. “Sudah tiga tahun program ini absen dilaksanakan di Surabaya. Terakhir dilaksanakan di Surabaya pada April 2005. Tahun 2008 kami laksanakan program ini untuk Malang Raya. Jumlah peserta tahun ini memang lebih sedikit dari penyelenggaraan tahun 2005 di Surabaya yang mencapai 170 peserta. Namun, dengan pembatasan peserta yang hanya siswa sekolah dasar, jumlah ini sangat membanggakan,” kata Adetya Firmansyah. (roni)