Peringati Hari Bumi, Tim Tunas Hijau SMA Negeri 11 Surabaya Ajak Siswa Petemon XIII Bersih-Bersih

Gerimis menemani 40 siswa SDN Petemon XIII Surabaya yang sedang melakukan bersih-bersih sampah dalam rangka memperingati Hari Bumi 22 April, Rabu (22/4). Diarahkan oleh dua aktivis Tunas Hijau dari SMA Negeri 11 Surabaya Anggriyan Permana dan Haristya Candra mereka memulai bersih-bersih dari halaman sekolah yang beralamat di Jl. Simo Sidomulyo XI/7 Surabaya itu. Peralatan yang digunakan untuk bersih-bersih itu pun seadanya, hanya dua tempat sampah besar berwarna biru dan kuning. Tempat sampah kuning untuk sampah kering atau non organik dan tempat sampah biru untuk sampah organik atau basah.

Setelah bersih-bersih di halaman sekolah selesai dilakukan, para siswa pun bergerak melakukan bersih-bersih di depan sekolah, tepatnya di sekitar pedagang kaki lima yang berjualan makanan dan minuman. Sambil memunguti sampah yang tidak pada tempatnya, sesekali mereka berucap “Tolong sampahnya, Pak. Tolong sampahnya, Bu. Jangan buang sampah sembarangan ya. Jaga kebersihan, biar sedap dipandang”. Sampah-sampah yang dipunguti bahkan yang berada di bawah tempat berjualan para pedagang itu.

Selesai di depan sekolah, bersih-bersih pun dilakukan berlanjut di kampung-kampung di sekitar sekolah. Tidak nampak keterpaksaan di wajah para siswa yang melakukan bersih-bersih itu. Dengan diselingi canda, tawa dan nyanyian, mereka terus memunguti sampah-sampah yang bercecer. Sebagian besar sampah itu adalah sampah plastik pembungkus permen dan serbuk minuman kemasan. Ada juga sampah plastik pembungkus jajanan pentol dan minuman dari para pedagang kaki lima di depan sekolah.

Sementara itu, seusai kerja bakti, beberapa siswa nampak berdri di depan pintu gerbang sekolah. Mereka nampak mengawasi para siswa lainnya yang sedang istirahat dengan membeli makanan dan minuman yang dijual pedagang kaki lima di depan sekolah. Mereka bukan mengamati makanan dan minuman apa yang dibeli. Namun, mereka mengamati apakah kantong plastik masih digunakan sebagian siswa untuk wadah makanan dan minuman yang dibeli. Sedangkan  sekolah itu sudah menerapkan kebijakan yang mengharuskan para siswanya membawa piring dan gelas sendiri. (ncun/traktor)