Prihatin Kondisi Pantai Bulak Kenjeran, Tunas Hijau Tanam 25 Pohon Nyamplung

Sedikitnya pepohonan pelindung di Pantai Bulak Kenjeran Surabaya mengakibatkan suasana di kawasan itu terasa sangat kering dan menyengat pada siang hari. Di daerah pantai yang telah ditata bebatuan besar itu nyaris tidak ada aktivitas pada siang hari. Kondisi ini mengundang keprihatinan Tunas Hijau, yang Senin (20/4) pagi melakukan tanam pohon di kawasan tersebut. Dua puluh lima pohon jenis nyamplung yang berdaun tebal ditanam oleh 30 orang aktivis Tunas Hijau yang sebagian besar adalah pelajar SMA/SMK di Surabaya.

Menurut koordinator tanam pohon Adi Prasetyo, siswa SMK Negeri 3 Surabaya, penanaman pohon di kawasan pantai menjadi suatu keharusan. “Dampak pemanasan global yang terjadi di muka bumi sudah semakin meluas, termasuk juga di kawasan pantai di Surabaya. Diantara dampak tersebut adalah suhu panas yang sangat ekstrem yang akan dirasakan di daerah pantai dan perkotaan. Dampak lainnya adalah naiknya permukaan air laut sebagai akibat banyaknya gunungan es di kutub yang mencair,” kata Adi Prasetyo.

Naiknya permukaan air laut di seluruh dunia itu, menurut Adi Prasetyo, di tahun-tahun mendatang diprediksi bisa mengakibatkan ombak akan menggenangi daratan di sekitar pantai. “Bila tidak ditanami pepohonan yang sesuai, maka ombak yang menggenangi daratan akan menyebabkan terjadinya abrasi atau terkikisnya tanah di sekitar pantai,” kata Adi Prasetyo, yang juga peserta pelatihan lingkungan hidup bagi SMA/SMK gelombang I tahun 2009 ini.

Dipilihnya pepohonan pelindung jenis nyamplung ini karena pohon ini bisa bertahan hidup dengan baik di kawasan pantai. Pohon nyamplung juga tahan terhadap panas yang menyengat. Kesan rimbun juga akan nampak setelah dua tahun ditanam. Pohon nyamplung tergolong pohon yang cukup efektif menyerap karbon dioksida, gas rumah kaca dengan volume terbesar di atmosfer bumi. Buah yang berbentuk biji-bijian pada pohon nyamplung juga akan tumbuh sepanjang tahun pada pohon nyamplung yang sudah berusia lima tahun. Biji-bijian ini akan menarik burung untuk bertengger. Kedua puluh lima pohon nyamplung yang ditanam tersebut adalah sumbangan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. (roni)