Ramah Lingkungan Hidup, Peserta Seleksi Pangput LH Dari SDN Dr. Sutomo VIII Surabaya Makan Siang Dengan Pembungkus Daun Pisang

Pemandangan unik ditemui saat istirahat seleksi tahap I gelombang II penganugerahan pangeran dan putri lingkungan hidup 2009 di pendopo Taman Flora Bratang, Surabaya, Minggu (26/4) siang. Yaitu sekelompok peserta seleksi yang sedang makan siang sambil duduk berjajar di bawah pohon sawo kecik. Uniknya, belasan siswa dan beberapa guru pendamping itu makan siang dengan pembungkus makanan dari daun pisang. Mereka adalah peserta seleksi dari SDN Dr. Sutomo VIII Surabaya.

Menu makanan yang disantap para peserta seleksi dari SDN Dr. Sutomo VIII Surabaya itu adalah nasi krawu khas Gresik. Menurut Agus Widodo, guru pendamping lingkungan hidup SDN Dr. Sutomo VIII Surabaya, mengkonsumsi makanan berbungkus daun pisang sengaja dilakukan. “Ini adalah salah satu upaya nyata sekolah kami untuk tidak meninggalkan sampah non organik khususnya sampah plastik di Taman Flora Bratang Surabaya ini. Kalau sampah daun dan sisa makanan cukup mudah mengolahnya menjadi kompos,” kata Agus Widodo.

Pernyataan Agus Widodo didukung oleh para siswanya yang sedang asyik menyantap nasi krawu yang menjadi menu makan siang mereka. Menurut Wanda Brillianty Putri yang akrab dipanggil Obit, makan nasi berbungkus daun pisang memiliki kenikmatan tersendiri. “Aromanya lebih alami. Dan tentunya kami tidak meninggalkan sampah non organik khususnya sampah plastik dari aktivitas makan kami. Karena sampah plastik termasuk jenis sampah yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk terurai dalam tanah,” kata Obit.

Pilihan para peserta seleksi pangeran dan putri lingkungan hidup dari SDN Dr. Sutomo VIII Surabaya ini berbeda dengan pilihan kelompok peserta dari sekolah lain. Sebagian besar peserta nampak asyik menyantap makan siang dengan pembungkus makanan dari kotak kertas. Ada juga yang menyantap menu makan siang mereka dengan bungkus plastik. Untungnya tidak nampak satu pun peserta seleksi yang makan siang dengan pembungkus makanan dari sterofoam, karena sterofoam sama sekali tidak bisa terurai di tanah. (roni)