Workshop Lingkungan Hidup Indonesia-India di SMPK Sang Timur Kota Malang

Cerahnya cuaca Kota Malang seakan menambah semangat para siswa SMPK Sang Timur Kota Malang untuk mengikuti workshop tentang pemanasan global. Sekitar 15 orang anak mengikuti setiap sesi workshop itu dengan penuh perhatian. Mulai dari sesi pengenalan tentang lingkungan hidup secara umum dan dilanjutkan dengan membahas definisi pemanasan global dan penyebabnya. Akibat dari pemanasan global dan tindakan nyata juga dibahas pada workshop yang juga menghadirkan Harshid George, peserta pertukaran mahasiswa dari India.

Pada workshop ini, Harshid George, mahasiswa dari St Josephs College of Commerce India juga bercerita tentang pemanasan global menurut pandangan dia. Harshid menceritakan fenomena-fenomena alam yang terjadi di India khususnya di Kota Mumbai, salah satu kota yang padat penduduk di India. Dia menceritakan ketika masa anak-anak, waktu itu masih umur 6 tahun, ombak air laut tidak pernah sampai masuk ke daratan. Namun, dua belas tahun kemudian, ombak air laut sering masuk ke daratan. Ini menandakan semaki naiknya permukaan air laut akibat banyaknya gunungan es di kutub yang mencair sebagai akibat pemanasan global.

Harshid mengatakan prihatin dengan kondisi yang terjadi di Mumbai dan tentunya juga yang terjadi di banyak kota lain di dunia. “Ini adalah masalah besar dan harus mendapat perhatian serius banyak orang,” kata Harshid. Dia lantas menggambarkan kondisi bumi pada tahun 2007 dibandingkan dengan kondisi bumi pada tahun 2057. “Saya mengajak teman-teman semua untuk membayangkan dampak pemanasan global,” lanjut Harshid dengan menggambarkan banyaknya pulau tenggelam terkena efek mencairnya gunungan es di kutub utara dan kutub selatan.

Di akhir workshop, anak-anak yang terbagi menjadi dua kelompok tersebut melakukan presentasi tentang pemanasan global, efek dari pemanasan global dan bagaimana solusi untuk menghambat pemanasan global. Semua peserta workshop sepakat untuk memulai tindakan nyata yang dapat menghambat semakin buruknya dampak dari pemanasan global khususnya di SMPK Sang Timur dan rumah mereka. (nizam)