Delapan Mural Lingkungan Hidup Dibuat Para Siswa dan Orang Tua SDK Kristus Raja Surabaya

Ada yang berbeda di salah satu sudut lahan parkir barat Galaxy Mall Surabaya Sabtu (2/5) pagi itu. Delapan lembar kain putih polos berukuran sama, 1,5 x 3,8 meter, nampak digelar di bawah pepohonan Angsana yang ada. Tidak lama kemudian anak-anak berpakaian olah raga SDK Kristus Raja Surabaya menghampiri lembaran kain-kain tersebut sambil membawa beberapa gelas bekas yang berisi cat aneka warna. Kedua orang tua masing-masing nampak menyertai para siswa SD itu sambil membawa beberapa batang kuas aneka ukuran. Sesaat kemudian aneka goresan mulai nampak pada delapan lembaran kain putih itu.

Itu adalah gambaran aktivitas mural (melukis pada kain) yang merupakan bagian dari kegiatan mural internasional di Indonesia atau Indonesia Art Miles yang Tunas Hijau menjadi koordinator Indonesia. Sementara sekitar 100 siswa SDK Kristus Raja Surabaya dan para orang tua sibuk mengekspresikan lingkungan hidup pada lembaran kain itu, beberapa pengunjung Galaxy Mal yang melintas dan hendak memarkir mobil mereka nampak berhenti sejenak untuk melihat aktivitas mural tersebut.

90 menit berlalu aneka macam gambar mural pun mulai nampak maksudnya. Ada gambar satu keluarga yang sedang menaiki perahu mengarungi lautan. Sembari berlayar, keluarga itu melakukan kampanye untuk mengajak masyarakat luar untuk mencegah pemanasan global dan menghentikan perburuan satwa. Sesampainya di daerah kutub keluarga itu menjumpai para penguin yang sedang bingung meminta tolong karena gunungan es di kutub semakin cepat mencair.

Disampaikan Kepala SDK Kristus Raja Surabaya Aufrida Mintarsi, kegiatan mural ini sebagai salah satu upaya untuk sosialisasi tentang pentingnya lingkungan hidup pada para orang tua siswa. “Kalau selama ini anak-anak yang kami beri sosialisasi tentang pentingnya kelestarian lingkungan hidup melalui aktivitas di sekolah, melalui kegiatan mural ini orang tua diajak untuk lebih peduli pada isu lingkungan hidup global maupun di sekitar kita,” kata Aufrida Mintarsih di sela-sela kegiatan.

Kegiatan mural yang dilakukan ini tidak hanya melukis pada kain yang dilakukan para siswa dan kedua orang tua mereka. Mural yang dilakukan SDK Kristus Raja Surabaya lebih dari itu. Setelah seluruh mural selesai dibuat, tiap kelompok mural melakukan presentasi tentang definisi gambar mural yang dibuat. Maksud gambar mural yang dibuat tidak lupa juga dipresentasikan. Sementara itu kelompok peserta mural yang lainnya mendapatkan kesempatan untuk bertanya dan memberikan saran. Pada presentasi ini para siswa yang melakukannya. Sementara itu para orang tua memberikan masukan. (roni)