Mandy, Mahasiswa Ilmu Lingkungan Hidup Malaysia, Yang Dua Bulan Akan Bekerja Untuk Tunas Hijau

Ada tenaga baru di markas Tunas Hijau Surabaya. Dia gadis kelahiran tahun 1987 dan masih mahasiswa. Uniknya, gadis ini bukan berkewarganegaraan Indonesia. Gadis ini tidak pula sudah lama berada di Surabaya atau kota lain di Indonesia. Gadis ini baru datang dari negaranya, Malaysia, karena memang dia adalah warga negara Malaysia. Namanya Mandy Lim Pei Mun atau biasa dipanggil Mandy. Dia datang khusus ke Surabaya untuk menjadi aktivis Tunas Hijau – kids & young people do actions for a better earthatau lembaga lingkungan hidup yang menjadikan anak-anak dan generasi muda sebagai pelaku perubahan lingkungan hidup.

Dikatakan Mandy pada kunjungan pertamanya di markas Tunas Hijau, Minggu (17/5) sore, bahwa sebelumnya dia tidak terlalu aktif pada program-program lingkungan hidup di Malaysia. “Saya tidak aktif pada program lingkungan hidup sebelumnya di Malaysia. Namun, saya telah mengembangkan kecintaan saya pada lingkungan hidup dan hewan ketika saya masih siswa sekolah dasar. Saat itu ada perlombaan daur ulang sampah di sekolah kami. Di program itu semua siswa berlomba menjadi pengumpul terbanyak sampah-sampah non organik dari rumah yang dapat didaur ulang,” kata Mandy yang selama dua bulan bekerja di Tunas Hijau akan tinggal bersama keluarga Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono.

Sejak tahun 2007 Mandy tercatat sebagai mahasiswa jurusan ilmu lingkungan hidup di University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia. “Dengan belajar di ilmu lingkungan hidup di salah satu unversitas ternama di Malaysia, saya berani mengatakan bahwa ini akan menjadi kontribusi yang sangat besar saya pada lingkungan hidup,” kata Mandy yang lahir dan besar di negara bagian Malaka, Malaysia.

Lebih lanjut gadis yang mahir berbahasa Melayu, Mandarin dan Inggris ini mengatakan bahwa pengelolaan sampah memegang peranan penting untuk terciptanya lingkungan hidup yang berkualitas. Ini karena dimanapun manusia berada selalu menghasilkan sampah. Sementara itu, selama 2 bulan bekerja untuk Tunas Hijau, Mandy berharap dapat memberikan kontribusi nyata pada lembaga lingkungan hidup yang pernah mendapat penghargaan Surabaya Academy Award 2004 untuk kategori lingkungan hidup. (roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *