Pameran Lingkungan Hidup Sekolah-Sekolah Finalis PangPut LH 2009 Berlangsung Marak

“Kecil-kecil cabe rawit, biar kecil kreatifnya amit-amit”. Istilah ini adalah gambaran dari stan pameran lingkungan hidup 18 sekolah dasar asal para Finalis Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2009. Pameran yang digelar pada Grand Final Penganugerahan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2009 ini diadakan di pendopo lantai 2 Gedung Wanita, Jl. Kalibokor Selatan 1  Surabaya, Minggu (24/5). Pada pameran ini, tiap stand menampilkan berbagai karya dari program lingkungan hidup yang sudah dilakukan di sekolah masing-masing. Tidak terkecuali proyek lingkungan hidup masing-masing finalis.

Delapan belas sekolah yang mengikuti pameran lingkungan hidup ini adalah SDN Kaliasin I, SDN Dr. Sutomo V, SDN Dr. Sutomo VI, SDN Dr. Sutomo VII, SDN Dr. Sutomo VIII, SDN Manukan Kulon III, SDN Babat Jerawat I, SDN Sambikerep II, SDN Petemon XIII, SDK Santa Theresia I, SDN Kandangan I, SDN Kandangan II, SDN Kandangan III, SDN Pacar Keling VI, SD At Taqwa, SDK Kristus Raja, SDN Kertajaya X dan SD Al Muslim Wadungasri. Ada satu sekolah finalis yang tidak mengikuti pameran lingkungan hidup ini, yaitu SDK Santa Maria Surabaya.

Mayoritas stand pameran itu menampilkan hasil karya daur ulangnya sebagai upaya pengurangan sampah di sekolah. Kekaguman para undangan terlihat saat mereka mendapat penjelasan dari penjaga stand tentang hasil karya yang ditampilkan, terutama simpatisan Tunas Hijau yang berasal dari luar negeri yang juga juri pameran. Simpatisan itu adalah Curtiz Deschambault dari Kanada, Pasquelle van der Jagt dari Belanda dan Mandy Lim Pei Mun dari Malaysia. Mereka sangat kagum karena pada usia yang masih sangat muda, para siswa sekolah dasar ini dapat menghasilkan karya-karya yang dapat menginspirasi orang lain untuk berbuat nyata untuk lingkungan hidup.

Karya yang dihasilkan beragam dan tidak terpaku oleh satu tema saja, namun yang pasti semua yang ditampilkan merupakan upaya perbaikan lingkungan hidup kita. Dapat terlihat mereka berani menampilkan berbagai macam karya dengan variasi bentuk dan bahan. Ada beberapa stand yang cukup unik juga, misalnya dari SD Islam Al Muslim dimana mereka menampilkan berbagai bentuk kreasi gaun daur ulang plastic, atau juga dari SDK Santa Theresia I Surabaya dimana mereka menampilkan tentang pentingnya makanan vegetarian yang dapat mengurangi gas rumah kaca yang dihasilkan dari proses peternakan.

Pameran lingkungan hidup oleh sekolah-sekolah finalis ini sangat unik. Mereka tidak hanya memerkan program-program lingkungan hidup, namun barang yang digunakan untuk pameran juga harus dari bahan yang ramah lingkungan hidup. Kebersihan lokasi pameran juga menjadi tanggung jawab sekolah tersebut. Dengan banyaknya kreasi serta inovasi yang diciptakan tiap sekolah, membuat kita perlu bertanya dalam benak masing-masing. Kalau anak sekecil mereka bisa melakukan hal-hal hebat seperti itu, seharusnya kita yang pernah anak-anak atau lebih dewasa dibandingkan mereka juga dapat melakukan lebih dari apa yang telah mereka lakukan. Pertanyaannya maukah kita???(dony/roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *