Peserta Pangput 2009 Berlomba Membuat Media Kampanye Proyek Lingkungan Hidup

Dengan sabar Givari Perwira Zikrian menggoreskan crayon warna miliknya di atas kertas putih ukuran A3 (30 x 40 cm) untuk media kampanye proyek lingkungan hidupnya yang berjudul “Pemanfaatan Kardus Bekas Menjadi Kotak Tisu”. Siswa kelas IV SDN Kaliasin I tersebut merupakan salah satu peserta penganugerahan pangeran dan puteri lingkungan hidup yang diselenggarakan Tunas Hijau. Pembuatan media kampanye proyek lingkungan hidup ini merupakan seleksi tahap kedua yang digelar di pendopo Kebun Bibit (Taman Flora) Bratang Surabaya, Sabtu (2/5).

Bukan hanya Givari saja yang terlihat serius membuat media kampanye proyek lingkungan hidup, lebih seratus peserta lain juga menampakkan keseriusan mereka dalam membuat media kampanye tersebut. Media kampanye proyek bisa berupa madding (majalah dinding), poster, komik pendek atau kartu pos. Dari hasil pantauan Tunas Hijau, terlihat banyak siswa yang memilih poster sebagai media kampanye proyek mereka.  Hal itu dikarenakan membuat poster lebih mudah dan tidak membutuhkan bahan atau alat yang banyak. Tentunya ini berbeda dengan membuat mading sebagai media kampanye proyek lingkungan hidup.

Dimulai tepat pukul 08.00, penganugerahan yang didukung oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Pemerintah Kota Surabaya, PDAM Kota Surabaya, PT. Pelindo III, PT. Newmont Nusa Tenggara dan PT Dharma Lautan Utama, tersebut memberikan durasi waktu maksimal 6 (enam) jam untuk membuat media kampanye proyek lingkungan dan tes tulis. Meskipun waktu yang diberikan panjang, namun banyak peserta yang menyelesaikan media kampanyenya kurang dari 2 (dua) jam. Seperti halnya Deriel Syahputra Sudjono, siswa kelas III delegasi dari SDN Kaliasin I Surabaya. Pada seleksi ini Deriel memilih membuat mading sebagai media berkampanyenya. Meskipun mading buatan Deriel sederhana, namun Deriel paham dengan apa yang dibuatnya.

Pada seleksi tahap kedua ini terhitung sebanyak 19 (sembilan belas) sekolah yang terlibat dalam seleksi tahap kedua ini. Sekolah-sekolah tersebut adalah SDN Kaliasin I, SDN Kandangan I, SDN Kandangan II, SDN Kandangan III, SDN Babat Jerawat I, SDN Petemon XIII, SDN Kertajaya X, SDN Pacar Keling VI, SDN Manukan Kulon III, SDN Sambikerep II, SDN Al Muslim Wadung Asri, SD At Taqwa, SDK Santa Theresia I, SDK Kristus Raja, SD Santa Maria, SDN Dr. Soetomo V, SDN Dr. Soetomo VI, SDN Dr. Soetomo VII dan SDN Dr. Soetomo VIII Surabaya.

Setelah pembuatan media kampanye proyek lingkungan hidup, peserta diberikan waktu untuk bersosialisasi proyek lingkungan hidup yang mereka kerjakan kepada pengunjung Kebun Bibit Bratang Surabaya. Pada sesi ini, peserta dilatih untuk bisa menyampaikan sesuatu kepada orang lain meskipun hanya menggunakan media poster. Siswa yang terlibat dalam penganugerahan pangeran putri lingkungan hidup ini diharapkan menjadi pejuang-pejuang lingkungan hidup yang bisa berkomunikasi dengan masyarakat umum lainnya.

Pelaksanaan sesi kampanye proyek lingkungan hidup dengan target pengunjung Kebun Bibit Bratang sebagai audience kampanye berjalan sesuai rencana. Yaitu setelah menyampaikan maksud dari media kampanye lingkungan hidup, peserta berhak meminta pengunjung tersebut mencantumkan nama dan membubuhkan tanda tangannya di form kampanye lingkungan hidup. Namun masih ada juga beberapa peserta yang hanya sekedar mencari tanda tangan tanpa diawali berkampanye di depan pengunjung Kebun Bibit Bratang terlebih dahulu.

Sebelum pembuatan media kampanye lingkungan, peserta terlebih dulu mengikuti seleksi tes tulis lingkungan hidup. Sebanyak 40 (empat puluh) soal pilihan ganda dan 1 (satu) soal uraian disiapkan Tunas Hijau. Tes ini untuk menguji pengetahuan lingkungan hidup peserta penganugerahan tersebut. Pertanyaan tersebut seputar permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini. Diantaranya seputar perubahan iklim atau pemanasan global, rusaknya lapisan ozon, sampah, energi dan lainnya.

Secara keseluruhan pelaksanaan seleksi tahapan kedua penganugerahan pangeran dan puteri lingkungan berjalan lancar. Berbagai kejadian unik juga terjadi selama proses pelaksanaan seleksi tersebut. Diantaranya trik berkampanye yang dibuat oleh delegasi SD Al Muslim Wadung Asri. Berbekal rotan, penggaris besi dan galon air mineral, delegasi Al Muslim Wadungasri menampilkan tarian ala daerah Aceh guna menarik minat pengunjung Kebun Bibit Bratang untuk mendengarkan kampanye mereka. Setelah dirasa banyak pengunjung yang melihat aksi mereka, barulah satu persatu peserta tersebut menyampaikan maksud dari media kampanye mereka tersebut. (adetya)