SD Al Muslim Kampanye Dengan Tarian dan Bunyian, SD At Taqwa Kampanye Dengan Pakaian Adat

Sesi kampanye proyek lingkungan pada seleksi tahapan kedua penganugerahan pangeran dan puteri lingkungan hidup, Sabtu (2/5), dijadikan momentum untuk mengenalkan proyek yang dilaksanakan sebagian besar peserta. Berbagai trik dilakukan untuk mengundang perhatian sebanyak mungkin pengunjung Kebun Bibit Bratang Surabaya. Ada yang berkampanye sendirian atau juga berkampanye berkelompok, artinya bergantian menjelaskan proyek masing-masing dari peserta satu sekolah.

Dari keseluruhan peserta, delegasi dari SD Al Muslim Wadungasri nampak paling banyak mengundang keinginan pengunjung Kebun Bibit Bratang Surabaya untuk melihat lebih dekat atraksi yang mereka tampilkan. Atraksi tersebut adalah semacam tarian khas Aceh yang diselingi dengan nyanyian-nyanyian yang bertema lingkungan. Selain itu, tarian yang dilakukan para peserta dari sekolah ini juga diiringi bunyi-bunyian yang keluar dari peralatan sederhana. Peralatan tersebut seperti rotan, galon air mineral dan juga penggaris baja.

Sejak mereka memutuskan untuk memulai sesi berkampanye, mereka tidak henti-hentinya memukul galon air mineral serta bernyanyi-nyanyi mengelilingi Kebun Bibit Bratang Surabaya. Begitu semangatnya, setiap ada pengunjung yang sedang duduk di sekitar area lomba pasti mereka kunjungi. Meskipun hanya sekedar presentasi media kampanyenya atau menampilkan tarian khas Aceh. Menurut Intan Larasati koordinator guru Green Education SD Al Muslim Wadungasri Sidoarjo, model kampanye yang dilakukan peserta SD Al Muslim Wadungasri diharapkan mampu menarik simpati pengunjung Kebun Bibit Bratang Surabaya.

Selain bernyanyi dan menari, ada juga trik lain yang digunakan peserta untuk menarik simpati pengunjung yang lain. Trik itu adalah kostum unik saat berkampanye. Salah satunya yang dilakukan oleh SD At Taqwa Surabaya. Para peserta dari sekolah yang beralamat di Babatan Mukti Surabaya ini mengampanyekan proyek lingkungan hidup dengan mengenakan pakaian adat. Meskipun kostum yang dipakai bukan dipersiapkan untuk seleksi penganugerahan tersebut, melainkan digunakan peserta untuk memperingati Hari Kartini di SD At Taqwa Surabaya. Kenyataannya kostum tersebut cukup mengundang simpati dari pengunjung lain Kebun Bibit Bratang. Buktinya peserta dari SD At Taqwa Surabaya mampu mencari 15 (lima belas) pengunjung untuk mengisi form kampanye hanya dalam waktu 10 menit saja. (adetya/roni)