Tanam Pohon di Hutan Sekolah SMA Negeri 11 Surabaya

Yoe One Ariestya Niovitta, siswa kelas XI-A3 SMA Negeri 11 Surabaya nampak membawa bibit pohon mangga dengan diameter batang sekitar 4 cm. Begitu aktivis Tunas Hijau berdatangan di sekolah di kawasan Manukan Surabaya Barat itu, Yoe One pun nampak menunjukkan dengan bangga pohon mangga yang dibawanya. “Ini adalah pohon mangga kedua yang saya bawa hari ini. Pohon pertama sudah saya tanam 30 menit lalu. Tapi, pohon ini bukan milik kelasku, melainkan milikku pribadi,” kata Yoe One kepada Curtis dan 3 orang aktivis Tunas Hijau lainnya.

Tanam pohon yang dilakukan SMA Negeri 11 Surabaya dan Tunas Hijau di hutan sekolah SMA Negeri 11, Sabtu (16/5). Kegiatan ini menindaklanjuti pembekalan lingkungan hidup oleh Tunas Hijau bersama Curtis Deschambault dari Canada pada Selasa lalu. Hampir setiap kelas X dan XI sekolah yang dipimpin Pahlawan Iklim 2009 Rupiyati ini mengikutsertakan beberapa siswanya. Para siswa yang ikut juga nampak membawa peralatan bercocok tanam seadanya, seperti cangkul, linggis, cetok atau sekop.

Menurut Anggriyan Permana, koordinator tim hijau SMA Negeri 11 Surabaya, kegiatan tanam pohon ini adalah satu pendidikan lingkungan hidup pada segenap warga SMA Negeri 11 Surabaya. “Melalui tanam pohon ini, para siswa dan guru diajak untuk memanfaatkan lahan kosong di sekolah dengan pepohonan. Siswa di setiap kelas tidak hanya dituntut untuk menyediakan sendiri pohon untuk ditanam. Lebih lanjut, para siswa di setiap kelas dituntut untuk merawat dan menyirami pohon yang ditanamnya itu, karena itu adalah pohon kelas masing-masing,” kata Anggriyan Permana yang juga aktivis Tunas Hijau.

Pada tanam pohon ini delapan belas pohon ditanam oleh para siswa. Jenis pohon yang ditanam adalah jenis pohon berbuah seperti jambu biji, jambu air, sawo, nangka, mangga dan belimbing. Ada juga jenis pohon pelindung yang ditanam, yaitu trembesi dan ketapang. Delapan belas pohon itu dibawa oleh masing-masing kelas X dan XI SMA Negeri 11 Surabaya. Sementara itu, selesai penanaman pohon, beberapa siswa nampak mulai menyelesaikan beberapa program yang disusun pada pembekalan lingkungan hidup sebelumnya. Nampak diantaranya tim mading atau bulletin board menyusun materi mading untuk sekolah. (roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *