Tunas Hijau Sosialisasi Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup Pada Para Guru SMP Negeri 37 Surabaya

Guntomo, salah satu guru SMP Negeri 37 Surabaya, menceritakan hasil kunjungannya dengan beberapa guru di SMP Negeri 1 Sukodono Lumajang beberapa minggu lalu. Kunjungan di salah satu sekolah Adiwiyata Nasional itu banyak memberikan kesan baginya dan beberapa guru yang ikut serta. Menurut Guntomo sekolah yang luasnya sekitar 2 hektar itu sangat bersih dan hijau. “Kebersihan yang tercipta di SMP Negeri 1 Sukodono Lumajang itu bukan hasil kerja petugas kebersihan saja. Namun, kebersihan di sekolah itu hasil kerja sama semua elemen warga sekolah, yaitu pimpinan sekolah, guru pengajar, para siswa, petugas kebersihan, komite dan juga orang tua,” kata Guntomo.

Lebih lanjut dijelaskan Guntomo bahwa rimbunnya sekolah dengan banyaknya pepohonan besar juga karena partisipasi semua elemen sekolah. “Di sekolah itu sangat banyak terdapat pepohonan pelindung, sehingga udara pada siang hari yang menyengat terasa cukup segar. Demikian pula dengan tanaman-tanaman pot juga banyak di sekolah ini. Semua pemeliharaan pepohonan pelindung dan tanaman dalam pot itu melibatkan segenap warga sekolah. Sedangkan penyediaan bibitnya dilakukan dengan kerjasama dengan lembaga terkait,” tambah Guntomo di depan para guru SMP Negeri 37 Surabaya peserta rapat dinas.

Testimoni Guntomo itu dilakukan mengawali sosialisasi program sekolah peduli dan berbudaya lingkungan hidup (Adiwiyata) yang dilakukan Tunas Hijau di aula SMP Negeri 37 Surabaya, Rabu (6/5). Selanjutnya disampaikan Tunas Hijau bahwa isu lingkungan hidup itu sangat banyak dan komplek. “Sampah yang berserakan, sungai yang mampet, tempat pembuangan akhir sampah yang menggunung, banjir bandang, polusi udara, penggundulan hutan dan melelehnya es di kutub adalah beberapa diantara permasalahan lingkungan hidup yang ada. Sangat banyak jika dibandingkan dengan promosi yang dilakukan,” kata aktivis senior Tunas Hijau Zamroni.

Dikatakan Tunas Hijau bahwa sudah seharusnya promosi lingkungan hidup dilakukan secara terus menerus dan melalui banyak program. “Kalau kita sudah sangat mengenal program penilaian kinerja lingkungan hidup kota/kabupaten melalui program Adipura. Maka sudah selayaknya kita juga mengenal dan mempersiapkan sekolah menuju sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan hidup melalui program Sekolah Adiwiyata,” kata Zamroni yang lantas memberikan beberapa budaya lingkungan hidup yang bisa dilakukan di sekolah. (*)