Aneka Makanan Dan Minuman Tradisional di Indonesia Culture Paguyuban Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2009
Kebudayaan Indonesia memang sangat beragam, sangat menarik dan penuh makna. Sangat beragam karena untuk tarian saja sangat banyak jumlahnya, karena setiap daerah hampir memiliki tarian khas daerah masing-masing. Belum lagi soal makanan dan minuman tradisional yang juga sangat banyak macamnya. Tidak luput pula musik daerah berikut alat musiknya juga sangat banyak ragamnya. Keanekaragaman budaya Indonesia itu yang coba dikenalkan oleh paguyuban pangeran dan puteri lingkungan hidup 2009 pada program bertema Indonesia Culture di SDN Kaliasin I Surabaya, Minggu (7/6).
Kegiatan ini terasa lebih istimewa Ketua PKK Kota Surabaya Dyah Katarina dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surabaya Bambang Sugijanto. Ada pula empat pemuda simpatisan Tunas Hijau dari luar negeri. Mereka adalah Curtis Deschambault dari Canada, Pasquelle van der Jagt dari Belanda, Mandy Lim Pei Mun dari Malaysia dan Pippn Barry dari Australia. Suasana semakin marak dengan pakaian khas Indonesia (Batik) yang dikenakan oleh keempat pemuda asing tersebut. Plus direktur Indonesia Culture yang masing anak-anak, yaitu Finalis Pangeran Lingkungan Hidup 2009 Dariel Syahputra.
Aneka makanan dan minuman yang disajikan adalah khas Indonesia. Ada aneka makanan ringan seperti Santinet, Srawut, Lemet dan Jemblem. Ada pula beberapa minuman seperti minuman dari olahan tanaman rosella, sinom dari olahan dedaunan pohon asam, dan minuman dawet yang biasanya dicampur santan dari sari kelapa. Untuk makanan yang disajikan ada dua macam, yaitu gado-gado atau biasa disebut salad jawa dan makanan khas Kota Surabaya, yaitu rujak cingur. Semua makanan dan minuman tradisional ini disajikan oleh anak-anak paguyuban pangeran dan puteri lingkungan hidup dan beberapa siswa SDN Kaliasin I Surabaya. Beberapa orang tua siswa juga nampak memberikan bimbingan pada anak-anak mereka.
Minuman berkhasiat obat yang identik dengan minuman tradisional juga ada yang disajikan dalam sajian modern. Minuman yang dimaksud adalah Sinom Fruit Punch dan Beras Kencur Coffee Blend. Kedua minuman olahan modern ini disajikan oleh Finalis Puteri Lingkungan Hidup 2003 Jane Ester bersama dua orang kawannya dari SMA Negeri 6 Surabaya. Sementara itu Pasquelle dari Belanda juga menyajikan makanan khas Belanda Hutspot dengan bahan kentang, bawang, wortel, garam dan merica.
Tidak ketinggalan pula tarian tradisional yang disuguhkan kepada para peserta Indonesia Culture 2009. Ada tari remo yang mengawali pelaksanaan Indonesia Culture oleh tujuh orang siswa SDN Kaliasin I Surabaya. Dengan pakaian lengkap seperti layaknya penari profesional, ketujuh anak itu nampak menyambut gembira para anggota paguyuban pangeran dan puteri lingkungan hidup 2009 yang datang bersama keluarganya. Nampak diantara penari remo itu Puteri Lingkungan Hidup 2009 Alya Thalafadillah.
Finalis Puteri Lingkungan Hidup 2009 Claudia Alicia dari SDK Santa Theresia I Surabaya juga ikut menampilkan tarian khas Indonesia Walang Kekek di pertengahan kegiatan. Uniknya, Claudia Alicia tidak hanya menari satu kali, tetapi dua kali. Pada tarian Walang Kekek pertama, Alicia hanya menari seorang diri dengan disaksikan semua peserta Indonesia Culture. Pada sesi kedua, yang membuat kegiatan ini istimewa, Alicia menari dengan diikuti sebagian besar peserta dan keempat pemuda daru luar negeri.
Menurut finalis Pangeran Lingkungan Hidup 2009 Dariel Syahputra, direktur Indonesia Culture 2009, program Indonesia Culture ini adalah salah satu upaya yang dilakukan paguyuban untuk lebih mengenal budaya Indonesia yang sangat beraneka ragam. “Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beragam. Mulai makanan, pakaian tradisional hingga tarian tradisional sangat banyak macamnya. Tentang makanan tradisional, nenek moyang kita bahkan mewariskan aneka makanan khas yang ramah lingkungan hidup,” kata Direktur Indonesia Culture Dariel Syahputra, yang juga siswa kelas 3 SDN Kaliasin I Surabaya. (roni)