Hari Pertama YAWA Malaysia 6th ICCE, 2 Juni 2009 Penampilan Eco Drum Circle Dan Kunjungan Ke Obyek Wisata Alam

Pada hari pertama YAWA Malaysia 6th ICCE, pembukaan konferensi ini dilakukan. Penampilan Eco Drum Circle, grup musik yang pernah tampil di Surabaya akhir tahun lalu, menjadi salah satu penarik pembukaan ini. Kunjungan lapangan ke beberapa obyek wisata alam juga dilakukan oleh para peserta, diantaranya ke Sepilok Orang Utan Rehabilitation Center.

Selasa (2/6), kicauan burung pagi terdengar ramai di sekitar kawasan Jungle Resort seolah menyambut setiap orang yang sudah bangun di pagi hari. Udara sangat segar karena lokasinya memang berada di hutan dengan pepohonan yang tinggi menjulang. Sejak pagi kami sudah bersiap untuk berangkat menuju RDC untuk acara pembukaan YAWA 6th ICCE. Selepas sarapan pagi kami mulai menuju bus yang akan mengangkut kami ke venue. Tepat pukul 07.00 bus mulai berangkat menuju RDC. Jarak dari resort kami ke RDC tidak terlalu jauh, hanya 5 menit dengan menggunakan bus atau 20 menit dengan berjalan kaki.

Pukul 08.00 pembukaan conference dimulai dengan sambutan selamat datang dari SEEN (Sabah Environmetal Education Network) Ms Bernadette Joeman, dilanjutkan oleh CEO Yayasan Anak Warisan Alam (YAWA) Adly Mohamed, dan terakhir sambutan dari perwakilan Sabah Tourism Departement Datuk Al Angin sekaligus membuka resmi YAWA Malaysia 6th ICCE. Pembukaan ini ditandai dengan penyerahan lukisan “Save Our Earth” oleh perwakilan YAWA selaku penyelenggara ICCE ini.

Pada pembukaan ini juga ada beberapa penampilan yang disuguhkan. Antara lain penampilan dari Sepilok Junior Ranger, anak-anak lokal yang dibentuk SEEN. Sepilok Junior Ranger membawakan lagu lingkungan hidup. Selesai penampilan Junior Ranger, Junior Board ICCE menyusul nyanyian theme song conference berjudul sama dengan tema ICCE, yaitu “Stand Up, Raise Up, Let’s Cool The Earth”. Terakhir adalah penampilan dari Eco Drum Circle (EDC) YAWA, grup remaja yang sedang naik daun di Malaysia karena menyampaikan pesan tentang daur ulang melalui alat musik yang unik.

Selepas pembukaan tersebut, Datuk Al Angin mengunjungi lokasi Pameran Lingkungan Hidup yang diadakan dalam rangka ICCE, termasuk diantaranya stan pameran dari Tunas Hijau Indonesia. Selama di stan Tunas Hijau, Datuk Al Angin kagum dengan aktivitas anak-anak di Indonesia, terlebih beliau mendapatkan penjelasan langsung tentang pembuatan semua barang daur ulang tersebut dari Pangeran Lingkungan Hidup (LH) Malang Raya 2008 Muhammad Dakita Zulfikar Albana, yang masih siswa kelas 6 SD.

Di hari pertama ICCE ini peserta mendapatkan penjelasan tentang Climate Change dari para keynote speech di dalam hall. Keynote speech pertama Khadijah Abdul Rahman, Presiden YAWA berbicara tentang pengertian perubahan iklim itu dan bagaimana hal ini terjadi di dalam kehidupan kita saat ini. Selanjutnya disambung dengan Mr G. Hubert Petol dari RDC yang menjelaskan tentang dampak-dampak yang terjadi akibat dari Climate Change.  Juga ada beberapa presentasi dari peserta tentang aktivitas lingkungan hidup yang dilakukannya.

Setelah makan siang, peserta memulai fieldtrip sesuai dengan grupnya masing-masing. Untuk hari pertama ini Grup Orang Utan belajar tentang konservasi hutan di RDC (Rainforet Discovery Centre), grup Sun Bear menuju ke Labuk Bay di konservasi Monyet Proboscis, grup Hornbill berkesempatan mengunjungi lokasi konservasi Orang Utan di Sepilok Orang Utan Rehabilitation Centre (SOURC), dan grup terakhir Proboscis mengunjungi hutan bakau di Sepilok Laut. Selama 3 hari berikutnya, tiap grup akan terus bergantian mengunjungi lokasi fieldtrip tersebut. Di setiap lokasi field trip tersebut, setiap peserta melihat bagaimana pentingnya alam dalam menyokong kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Menjelang petang peserta sudah kembali ke lokasi RDC. Selanjutnya mereka dibagi menjadi 10 friendship grup. Pada pembagian ini mereka saling berbagi pengalamannya satu hari itu serta komitmen apa yang akan mereka lakukan untuk esok harinya. Setelah friendship grup ini peserta mendapatkan kesempatan untuk break sholat dan makan malam. Kegiatan dilanjutkan kembali di hall dengan presentasi peserta lagi. Di penghujung hari pertama ini ada 1 sesi yang bernama magic stick. Pada sesi ini setiap orang yang diberikan tongkat oleh Junior Board ICCE harus maju ke depan dan menceritakan aktifitas yang sudah dia lakukan selama hari itu. Pukul 21.00 acara hari pertama ini berakhir dan peserta kembali ke resortnya masing-masing untuk beristirahat. (Dony Kristiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *