Menghias Dinding Sekolah Dan Berbagi Kebudayaan China Pada Peringatan Hari LH Sedunia Di SDN Kandangan I Surabaya
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diselenggarakan SDN Kandangan I Surabaya, Sabtu (20/6), agak lain dari biasanya. Hal tersebut muncul seiring datangnya tamu spesial dari Negara China. Tamu tersebut ialah Sun Yi Feng atau biasa dipanggil Ivone, pemuda simpatisan Tunas Hijau. Meskipun sudah sering siswa dan guru SDN Kandangan I Surabaya melihat orang China di Surabaya, namun kedatangan Ivone di SDN Kandangan I Surabaya mampu menyedot sebagian besar perhatian warga SDN Kandangan I Surabaya. Selama 1 jam lebih, Ivone berbagi pengetahuan tentang Negeri China, yang merupakan negara dengan penduduk terbesar di dunia.
Pengetahuan yang dibagikan oleh Ivone diantaranya adalah warna khas negeri China yakni warna merah yang melambangkan kebahagiaan dan juga warna kuning yang melambangkan kebesaran. Menurut mahasiswi yang baru kali ini berkunjung di Indonesia, warna merah biasanya muncul ketika Spring Festival atau tahun baru China. Setiap perayaan tahun baru, lanjutnya, semua orang menghiasi rumah, jalanan, sekolah dan perkantoran dengan hiasan-hiasan berwarna merah. Contohnya selambu rumah dan lampion yang biasanya terdapat di sepanjang jalan besar di China ketika perayaan Tahun Baru China.
Sedangkan untuk warna kuning biasanya digunakan sebagai warna baju oleh keluarga kerajaan. Selain itu, atap istana-istana kerajaan yang ada di China juga berwarna kuning. Warna kuning, lanjut Ivone, hanya boleh digunakan oleh keluarga kerajaan. Apabila ada orang biasa yang menggunakan baju warna kuning, maka orang tersebut akan dihukum. Selain bercerita tentang warna khas negeri China, pada kesempatan ini juga Ivone bercerita tentang hewan khas negeri China yakni panda.
Meskipun berbeda bahasa, namun banyak sekali siswa SDN Kandangan I Surabaya yang mengikuti seminar tersebut mencoba menanyakan berbagai hal seputar negeri China. Diantara pertanyaannya adalah bagaimana sistem pengolahan sampah di China. Menurut Ivone, di China ada dua tempat sampah yang berbeda, yakni yang bisa diolah dan tidak bisa diolah. Untuk yang bisa diolah, sampah-sampah tersebut akan masuk ke pabrik pengolahan sampah yang kemudian didaur ulang menjadi barang yang bisa dimanfaatkan lagi.
Selain workshop seputar negeri China, SDN Kandangan I Surabaya juga menggelar mural lingkungan di tembok belakang kelas. Ada sekitar 8 gambar yang semuanya merupakan iklan kampanye perilaku ramah lingkungan. ”Hari ini kami mencoba untuk membiasakan siswa mengenal lingkungan dengan membuat gambar yang berpesan upaya penyelamatan lingkungan,” ujar Mamik, guru kelas V SDN Kandangan I Surabaya. Pembuatan mural dinding ini, tidak hanya melibatkan siswa, namun guru kelas juga diajak untuk berpartisipasi pada kegiatan tersebut. (adetya)