Pameran LH Sekolah-Sekolah Peserta Carbon Footprint Conference

Diiringi Tarian Gambyong yang ditampilkan oleh beberapa siswa SMP Negeri 37 Surabaya, Sukamto Hadi melangkahkan kaki menuju Aula SMP Negeri 37 Surabaya, tempat berlangsungnya Carbon Footprint Conference, Rabu (24/6).Langkah Sekretaris Pemerintah Kota (Sekkota) Surabaya Sukamto Hadi terhenti di lorong aula yang dijadikan sebagai tempat menggelar pameran lingkungan hidup oleh beberapa sekolah peserta konferensi. Sesaat, Sekkota yang mewakili wali kota Surabaya Bambang Dwi Hartono kagum melihat pameran mini tentang lingkungan hidup yang digelar oleh beberapa sekolah peserta.

Berhenti di depan stan pameran SDN Kapasari I Surabaya, Sukamto Hadi bergegas meminta panitia kegiatan memanggil peserta dari SDN Kapasari I Surabaya untuk berada di stan pamerannya. Sekkota waktu itu terkesima dengan karya daur ulang yang digelar siswa sekolah itu. Karya daur ulang sekolah ini adalah pemanfaatan kain perca untuk membuat boneka mainan. Ukuran boneka-boneka yang dibuat tergolong kecil mungil, namun lucu dan menarik untuk dilihat.

Beberapa sekolah peserta konferensi ini juga nampak menggelar pameran mini lingkungan hidup. Diantara sekolah-sekolah itu nampak Sekolah Adiwiyata Nasional SDN Petemon XIII Surabaya dengan barang-barang daur ulang dari sampah plastik dan sterofoam. Pada pameran ini, sampah plastik sedotan diolah menjadi bunga. Demikian juga dengan sampah sterofoam pembungkus buah pir dan apel yang didaur ulang menjadi bunga. Sekolah yang beralamat di Jl. Simo Sidomulyo XI/7 Surabaya ini juga membuat standing banner khusus berisi beberapa foto program lingkungan hidup di sekolahnya. Diantara foto itu adalah para siswa yang nampak membawa piring dan gelas sendiri saat ke sekolah.

Sedikit berbeda dengan SDN Kaliasin I Surabaya, sekolah asal Pangeran & Puteri Lingkungan Hidup 2009 ini menggelar beberapa produk daur ulang sampah non organik yang dilakukan oleh para siswanya yang menjadi peserta seleksi pangeran & puteri lingkungan hidup 2009 lalu. Pun demikian dengan SDN Kaliasin III dan SDN Kaliasin IV yang memamerkan karya daur ulang sampah non organik. Karya daur ulang sampah non organik yang digelar dua sekolah ini diantaranya adalah olahan gelas plastik bekas menjadi hiasan bunga gantung dan topi dari bungkus snack atau makanan ringan.

Peserta dari SMP Negeri 39 Surabaya tampil beda dengan produk daur ulang dari koran atau kertas bekas. Koran atau kertas bekas oleh siswa SMP Negeri 39 tidak diolah menjadi kertas baru. Namun, kertas bekas tersebut diolah sedemikian rupa untuk dibentuk menjadi sepeda ukuran mini dan rumah sehat ukuran mini. Sementara itu beberapa sekolah peserta lain juga ikut menggelar pameran lingkungan hidup pada konferensi ini. Sekolah-sekolah tersebut adalah SDN Sambikerep II Surabaya, SDN Kandangan II Surabaya, SDN Kandangan III Surabaya, SDNBI Tlogowaru Malang dan SMPN 31 Surabaya. (roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *