Road To Sandakan – Day Zero YAWA Malaysia 6th ICCE Bermalam Di Brunei, Tinggal Di Keluarga Peserta APIFYC 2008

Delapan aktivis Tunas Hijau telah pulang di tanah air setelah seminggu mengikuti YAWA 6th International Children Conference on the Environment di Sandakan, Sabah, Malaysia. Berikut catatan Dony Kristiawan, aktivis senior Tunas Hijau yang mendampingi rombongan itu.

Deru suara mesin pesawat terbang meraung keras seolah mengajak semua penumpang untuk bersiap karena pesawat sebentar lagi akan tinggal landas meninggalkan Pelabuhan Udara Internasional Juanda. Minggu (31/5), kami memulai perjalanan panjang menuju Rainforest Discovery Centre, Sepilok, Sandakan, Sabah, Malaysia untuk mengikuti YAWA 6th International Children Conference on the Environment 2009. Conference tersebut diikuti oleh 160 anak dari seluruh negeri di Malaysia dan beberapa anak dari negara lain termasuk Indonesia. Acara yang akan berlangsung pada 1-5 Juni 2009 ini mengambil tema “Rise Up, Stand Up, Let’s Cool The Earth”.

Jam menunjukkan pukul 15.00 WIB ketika pesawat Royal Brunei yang kami tumpangi mulai melayang tinggi di atas langit Surabaya. Wajah bersemangat untuk berbagi pengalaman tentang pengelolaan lingkungan hidup dengan kawan-kawan dari negara lain tergambar jelas di setiap wajah kami, 8 orang aktivis Tunas Hijau yang akan mengikuti conference tersebut. Kedelapan aktivis Tunas Hijau ini adalah Dony Kristiawan, Nizam Wahyu Ardhika, Agus Sriwulan (guru SDN Tunjung Sekar II Kota Malang), Isnaeni (guru SDNBI Tlogowaru Kota Malang), Pangeran Lingkungan Hidup (LH) Malang Raya 2008 Muhammad Dakita Zulfikar Albana, Runner Up II Puteri LH Malang Raya 2009 Firsttolia Larasati, Hilmy Rasyad (siswa SD Laboratorium UM Malang) dan Dewi Syuaibatul Islamiyah (siswa SDNBI Tlogowaru Kota Malang).

Rombongan kami melakukan transit semalam di Negara Brunei dan baru esok paginya kami melanjutkan kembali perjalanan menuju Malaysia. Kilauan cahaya jingga perlahan mulai meredup di ufuk barat ketika pesawat Royal Brunei mulai mendarat di Bandara Internasional Brunei. Terdengar pengumuman dari crew pesawat bahwa saat itu pukul 18.00 waktu setempat (perbedaan waktu 1 jam dengan WIB). Kami cukup beruntung, selama semalam di Brunei, keluarga H Abd Khani (keluarga dari Filzah Husna) bersedia menerima kami untuk bermalam di kediamannya. Filzah Husna merupakan salah satu delegasi Brunei dalam acara Asia Pacific Interfaith Youth Camp (APIFYC) 2008, program yang diselenggarakan Tunas HIjau bersama Departemen Luar Negeri Indonesia di Kota Surabaya tahun lalu. Pada APIFYC 2008, Filzah mendapat homestay di kediaman Nizam Wahyu Ardhika salah satu aktivis senior Tunas Hijau yang tergabung dalam rombongan ini.

Keramahan keluarga Filzah membuat kami merasa sudah lama mengenal mereka. Tak terlihat bahwa kami baru bertemu dengan mereka malam itu. Sayang kami tidak punya banyak waktu untuk tinggal di Negara Brunei. Pagi hari pukul 06.00 waktu Brunei kami harus segera berangkat ke Airport karena flight kami menuju Malaysia harus take off pukul 08.00 setempat. Dengan menumpang Royal Brunei kembali, kami melanjutkan perjalanan kami. Setelah penerbanganan yang hanya menempuh waktu 30 menit, pesawat kami mendarat di Malaysia, tepatnya di Kota Kinabalu.

Senin (1/6), di Bandara Internasional Kinabalu rombongan kami disambut hangat oleh beberapa guru Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) yang merupakan kenalan dari Bu Agus maupun Bu Isnaeni. Sambil menunggu datangnya mobil jemputan dari panitia YAWA 6th ICCE, kami saling bertukar kabar tentang kondisi di tanah air. Para guru tersebut pun meminta kami untuk bersedia memberikan workshop di SIKK jika kami masih ada waktu selesai ICCE nantinya. Tak lama mobil jemputan kami datang, dengan Fikri dari YAWA sendiri yang menjemput kami. Perjalanan kami yang terakhir untuk menuju lokasi conference melalui jalan darat yang akan membutuhkan waktu sekitar 8 jam.

Dalam perjalanan menuju Sepilok, Sandakan, dari dalam mobil kami dapat melihat keindahan Gunung tertinggi di Asia Tenggara yaitu Gunung Kinabalu. Rasa lelah langsung sirna setelah dapat melihat keindahan gunung tersebut. Hari sudah gelap ketika mobil yang kami tumpangi masuk di kawasan (RDC) Rainforest Discovery Centre, Sepilok, Sandakan, Sabah, Malaysia, lokasi YAWA 6th ICCE berlangsung. Wajar, karena sekarang sudah 19.00 waktu setempat. Bisa dibilang bahwa kami adalah delegasi terakhir yang datang, karena mayoritas delegasi lainnya telah sampai lokasi sejak siang. Segera rombongan kami menuju sekretariat panitia untuk registrasi, dan dilanjutkan dengan makan malam karena pukul 19.30 akan ada Conference Briefing di hall.

Selama berlangsungnya ICCE ini, peserta dibagi menjadi 4 grup besar dengan nama hewan yaitu Sun Bear, Probosis, Orang Utan, dan Hornbill. Setiap harinya masing-masing grup akan melakukan fieldtrip ke tempat yang berbeda sehingga nantinya mereka bisa saling berbagi pengalaman satu sama lainnya. Ada juga Keynote Speech pada pagi harinya yang akan menyampaikan materi-materi lingkungan bertema “Raise Up, Stand Up, Let’s Cool The Earth”.

Selesai Conference Briefing rombongan kami diantarkan ke Jungle Resort tempat kami akan bermalam selama ICCE berlangsung. Namun, kami tidak bisa langsung beristirahat layaknya delegasi lainnya. Setelah menaruh tas-tas kami di kamar, segera kami kembali lagi ke RDC untuk menata pameran daur ulang sampah karya siswa-siswi SDN Tunjung Sekar II Kota Malang. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 ketika kami sudah kembali ke Jungle Resort untuk beristirahat, karena besok pagi acara YAWA 6th ICCE akan resmi dibuka. (Dony Kristiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *