Talk Show Lingkungan Hidup di Radio Giga FM
Dengan wajah ceria dan suara lemah lembut, Maya penyiar radio GIGA FM Surabaya menyapa para pendengar setia mereka yang kebanyakan berasal dari kaum wanita, ibu-ibu rumah tangga atau remaja puteri. Sesaat setelah menyapa pendengarnya, Maya kemudian memperkenalkan special guest GIGA FM yang merupakan aktivis-aktivis lingkungan Tunas Hijau. Adalah Rendy Setyadi yang masih siswa SMK Negeri 5 Surabaya dan Adetya Firmansyah yang mewakili Tunas Hijau pada special guest GIGA FM, Rabu (17/6).
Acara yang dimulai pukul 07.00 wib, tersebut membahas banyak tentang kiprah Tunas Hijau dalam hal penyelamatan lingkungan. Menurut Adetya, awal berdirinya Tunas Hijau adalah adanya 5 (lima) pemuda yang mendapat kesempatan belajar lingkungan hidup di Australia Barat. Selama berada di Australia Barat sebulan, berbagai perbedaan nampak antara masyarakat Surabaya dengan Perth terutama dalam hal kebiasaan membuang sampah.
Melihat fenomena tersebut, kelima pemuda sekembalinya dari Australia Barat membuat sebuah organisasi yang menjadikan anak-anak dan remaja sebagai ujung tombak dalam hal perbaikan kualitas lingkungan hidup di Kota Surabaya. Setelah itu, hingga sekarang sudah ada beberapa hasil nyata yang dapat dimanfaatkan oleh warga Surabaya yakni adanya lebih 10 hutan kota di Surabaya. Diantara hutan kota tersebut berada di bantaran Sungai Kalimas Jl. Ketabang Kali Surabaya .
Selain bercerita tentang sejarah berdiri Tunas Hijau, Maya juga menanyakan prestasi apa saja yang didapat oleh Tunas Hijau selama 10 tahun terakhir. Mendapat pertanyaan tersebut, Rendi Setyadi menjawab dengan diawali kalimat “Bukan maksud sombong lho, Mbak.” Dikatakan Rendy bahwa pada tahun 2004 Tunas Hijau mendapatkan SAA (Surabaya Academy Award) untuk kategori penggiat lingkungan hidup.
Selain itu juga, setiap tahunnya Tunas Hijau selalu mendapat penghargaan internasional dari Clean Up The World atau organisasi dunia yang bermarkas di Australia dalam hal upaya menjaga lingkungan hidup di Indonesia. Tunas Hijau juga mendapatkan penghargaan dari Wali Kota Surabaya terkait dengan usahanya untuk menyadarkan masyarakat terhadap perilaku ramah lingkungan.
Di sela perbincangan, Maya pun mengajak aktivis Tunas Hijau dan pendengar setianya untuk istirahat sejenak sambil memutarkan lagu-lagu yang telah di request oleh para pendengar GIGA FM. Tunas Hijau juga menyampaikan program-program yang dilaksanakan baik yang sudah maupun yang akan dilaksanakan seperti penganugerahan pangeran dan puteri lingkungan hidup yang selesai dilaksanakan pada April-Mei 2009.
Acara tersebut ditutup dengan penyampaian pesan Tunas Hijau kepada pendengar Radio GIGA FM terutama kaum hawa untuk senantiasa menjadi penggerak dalam upaya menyelamatkan lingkungan hidup di rumah maupun di perkampungan. Salah satu contohnya yang dilakukan oleh kader lingkungan kampung-kampung di Surabaya. Selama ini kader lingkungan tersebut menjadi motor penggerak warga kampung untuk dapat membuat perubahan lingkungan mulai dari hal yang kecil. Diantara perubahan itu adalah memberikan contoh untuk membuang sampah pada tempatnya dan mulai memanfaatkan lahan kosong untuk tanaman. (rendy/adetya)