Talkshow Carbon Footprint Marak Dengan Narasumber PangPut LH 2009 & Peraih Medali Emas International Conference of Young Scientist 2009 Polandia
Carbon Footprint Conferenceyang digelar Tunas Hijau di SMP Negeri 37 Surabaya, Rabu (24/6), merupakan realisasi dari konsep kegiatan “Dari Anak Untuk Anak”. Tidak hanya peserta kegiatan yang anak-anak, panitia kegiatan yang anak-anak, dan pemandu kegiatan yang anak-anak. Namun, narasumber yang dihadirkan juga anak-anak. Ini terbukti pada sesi talkshow. Narasumber yang dihadirkan pada talkshow ini adalah Pangeran Lingkungan Hidup 2009 M. Gunawan Wibisono, Puteri Lingkungan Hidup 2009 Alya Thallafadhila Listyarini dan peraih medali emas International Conference of Young Scientist 2009 di Polandia Fernanda Novelia, yang juga finalis puteri lingkungan hidup 2005.
Acara talkshow yang digelar pada sesi siang hari tersebut dimoderatori oleh aktivis Tunas Hijau dari SMK Negeri 5 Surabaya Rendi Setyadi. Selama kurang lebih 1 jam, talkshow tersebut membahas tentang masalah carbon footprint atau jejak karbon. Menurut Gunawan, gas karbondioksida merupakan sisa aktivitas manusia yang dapat menambah panas bumi seperti aktivis menggunakan kendaraan bermotor. “Muncul gas karbondioksida biasanya dari penggunaan kendaraan bermotor,” jelas Gunawan ketika ditanya oleh moderator dari mana gas karbondioksida itu muncul.
Penjelasan tersebut juga dibenarkan oleh Puteri Lingkungan Hidup 2009 Alya T.L. Menurut siswa SDN Kaliasin I Surabaya tersebut, keluarnya karbondioksida selain dari kendaraan bermotor juga keluar dari aktivitas penggunaan listrik. “Setiap 10.000 watt listrik yang digunakan bisa menghasilkan 1 kg CO2,” ujar Alya. Aktivitas bernafas manusia, lanjutnya, juga berkontribusi menghasilkan karbon karena bernafas tersebut mengeluarkan CO2.
Rendi Setyadi juga menanyakan tentang bagaimana upaya nyata untuk mengurangi munculnya karbondioksida pada Fernanda Novelia. Menurut Fernanda Novelia, siswa SMP Kristen Petra 3 Surabaya, upaya nyata untuk mengurangi lepasnya karbondioksida ke udara adalah dengan menanam pohon sebanyak mungkin. Bahkan setiap manusia wajib menanam pohon minimal 12 pohon selama hidup dengan rincian 4 pohon untuk mencukupi oksigen dirinya sendiri dan 8 pohon untuk mengolah karbondioksida yang dikeluarkan setiap orang dari berbagai aktivitas rutin.
Sedangkan menurut M. Gunawan, upaya yang mudah untuk mengurangi karbon adalah dengan membiasakan diri menggunakan sepeda atau berjalan kaki jika bepergian jarak dekat. “Selain berjalan kaki atau bersepeda, bisa juga dengan menggunakan angkutan umum jika jarak tempuh lumayan jauh. Bisa juga dengan numpang teman atau ajak teman bareng ketika pulang sekolah untuk mengurangi kendaraan yang digunakan,” lanjut Gunawan.
Talkshow tersebut juga diisi dengan sesi tanya jawab dengan peserta kegiatan. Berbagai pertanyaan dilontarkan peserta kepada ketiga narasumber yang seusia mereka tersebut. Diantaranya tentang upaya yang dilakukan para narasumber untuk mengurangi karbon yang dihasilkan. Menanggapi pertanyaan tersebut, Puteri Lingkungan Hidup 2009 Alya Thallafadhila Listyarini mengatakan bahwa yang paling mudah adalah dengan mematikan listrik yang tidak digunakan. “Jangan membiasakan tetap menancapkan kabel charger handphone meskipun tidak digunakan karena masih menyedot energi listrik,” kata Puteri LH 2009 Alya T. (adetya)