Workshop Carbon Footprint Bersama Guru SDN Se-Kecamatan Tambaksari

Sebanyak 45 guru dan kepala sekolah dari 45 sekolah dasar negeri se-kecamatan Tambaksari mengikuti workshop tentang Carbon Footprintyang diselenggarakan Tunas Hijau bersama SDK Santa Theresia I Surabaya, Jumat (5/6) siang. Workshop dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini diselenggarakan di aula SDK Santa Theresia I Surabaya. Narasumber pada workshop ini adalah simpatisan Tunas Hijau dari Canada Curtis Deschambault dan aktivis senior Tunas Hijau Mochamad Zamroni.

Disampaikan Curtis bahwa mengetahui Carbon Footprint adalah salah upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari pemanasan global. Gas karbondioksida (CO2), gas rumah kaca dengan prosentase terbesar di atmosfer bumi sangat berpotensi manambah panasnya bumi. “Volume gas karbondioksida di atmosfer bumi mengalami peningkatan yang sangat luar biasa dalam kurun 50 tahun terakhir. Bila upaya mengurangi gas karbon ini tidk dilakukan, maka suhu rata-rata di muka bumi juga akan naik,” kata Curtis Deschambault yang sudah satu bulan lebih bekerja di Tunas Hijau.

Lebih lanjut, Curtis mengajak guru dan kepala sekolah yang hadir tersebut untuk mengingat kembali segala aktivitas yang dilakukan sejak bangun tidur pagi hingga siang tadi. Pada sesi ini seorang guru menjelaskan bahwa saat bangun tidur dia sudah menghasilkan karbon dari aktivitas mandi yang menggunakan pencahayaan lampu listrik.      

Di bagian akhir workshop, Mochamad Zamroni menjelaskan bahwa Tuhan Yang Maha Esa menciptakan alam semesta beserta bumi dan seisinya dengan sangat sempurna. “Langit bisa berdiri kokoh tanpa penyangga. Tidak ada tanda-tanda kekurangan pada bumi ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa ini. Semestinya kondisi itu bisa bertahan bila tidak ada manusia yang serakah,” kata Zamroni mengakhiri workshop itu. 

Sementara itu, pada pembukaan workshop, Kepala UPTD BPS Kecamatan Tambaksari berpesan kepada seluruh peserta workshop agar isu lingkungan hidup menjadi perhatian serius seluruh sekolah dasar negeri khususnya di kecamatan Tambaksari Surabaya. “Kerusakan lingkungan hidup di muka bumi sudah semakin parah, meskipun upaya nyata juga banyak dilakukan. Demikian juga dengan pendidikan lingkungan hidup di sekolah-sekolah harus dibarengi dengan tauladan para guru di sekolah,” kata Soemarno pada pembukaan workshop. (roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *