Berbagi Kebudayaan, Take Ajak Anak-Anak Menyanyi Lagu Doraemon

Pemuda Jepang Takeuhi Hideki nampak sangat menarik perhatian lebih dari 50 peserta International Food & Culture pada sesi berbagi kebudayaan, Jumat (10/7), di ruang pertemuan sebelah Pool Site Hotel Bisanta Bidakara. Kemampuan Takeuhi Hideki ini diawali dengan pakaian khas Jepang Kimono yang digunakan saat itu lengkap dengan asesorisnya. Asesoris yang dimaksud adalah sandal dari kayu yang menyerupai kelompen. Ada juga handuk bergambar pemandangan alam di Jepang dari kain tipis.

Tidak hanya pakaian khas Jepang yang membuat Take terasa dekat dengan para peserta International Food & Culture, tapi juga tentang cerita beberapa film kartun Jepang. Take mengatakan bahwa berbicara tentang Jepang di Indonesia maka orang akan ingat dengan film kartun yang banyak diputar di televisi-televisi Indonesia. ”Ada film kartun Naruto, Sinchan, Doraemon dan banyak lagi lainnya,” kata Takeuhi Hideki yang selama di Indonesia bertugas di Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur.

Bahkan saat Take menyanyikan satu kalimat lagu film kartun Doraemon dalam bahasa Jepang, sebagian peserta berteriak meminta Take untuk menyanyi tuntas lagu Doraemon itu, maklum film kartun Doraemon sudah diputar di Indonesia sejak tahun 1990-an. Take lantas mengiyakan permintaan peserta dengan catatan seluruh peserta menemaninya menyanyi bersama dalam Bahasa Indonesia. Sedangkan Take menyanyi dalam Bahasa Jepang. Tidak lama berselang, para peserta pun terdengar kompak menyanyikan lagu Doraemon.

”Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali. Semua semua semua dapat dikabulkan. Dapat dikabulkan dengan kantong ajaib. Aku ingin terbang bebas di angkasa. Hai, baling-baling bambu. La, la, la, aku sayang sekali Doraemon,” nyanyi para peserta menemani nyanyian bahasa Jepang Take. Mengakhiri sesinya, Take mengajak anak-anak Indonesia meniru anak-anak Jepang. Menurut Take, anak-anak Take sangat rajin belajar. ”Kalian juga harus rajin belajar,” pesan Take.

Sementara itu, humas Konjen AS Andrea de Arment menggunakan sesi berbagi kebudayaan itu untuk bercerita tentang Amerika Serikat. ”Amerika Serikat adalah negara yang didominasi oleh daratan. Di Amerika Serikat ada 50 negara bagian,” kata Andie panggilan akrab Andrea yang baru 8 hari di Indonesia. Andie pun mengakhiri sesinya dengan menyerahkan piagam penghargaan kepada aktivis senior Tunas Hijau Mochamad Zamroni yang telah mengikuti International Visitor Leadership Program selama 3 minggu di Amerika Serikat pada Juni 2008.

Lain halnya dengan Pasquella van der Jagt dari Belanda. Pasquella lebih memanfaatkan sesi berbagi kebudayaan itu untuk berpamitan dengan para peserta. Ini dilakukan karena hari itu adalah hari terakhir Pasquella melaksanakan program bersama Tunas Hijau. ”Sudah 8 minggu saya melaksanakan program lingkungan hidup bersama Tunas Hijau di Surabaya. Banyak pengalaman berharga yang telah saya dapatkan selama 8 minggu terakhir itu. Saya mengucapkan banyak terima kasih pada kalian semua atas kerjasama selama ini,” kata Pasquella. Mengakhiri sesi Pasquella, dua siswa SMPN 31 Surabaya menyampaikan kesan dan ucapan terima kasih kepada Pasquella yang telah dua bulan membina lingkungan hidup di SMPN 31 Surabaya. (roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *