4 Anak Indonesia Mengikuti UNEP TUNZA International Children and Youth Conference di Daejeon, Korea Selatan, 17-23 Agustus 2009
Hilmy Rasyad (Tunas Hijau), Muhammad Miqdad (Tunas Hijau), Reihana Fakhry (Pemenang Artikel Lingkungan Global TV dan Nickelodeon) dan Adeline Tiffanie Suwana (Sahabat Alam) adalah 4 anak yang patut berbangga. Kebanggaan ini karena mereka berhasil lolos mewakili Indonesia dalam rangka kegiatan lingkungan hidup anak-anak internasional yang diselenggarakan UNEP (United Nations Environment Program) atau Badan PBB Yang Mengurusi Lingkungan Hidup. Kegiatan internasional yang mereka ikuti adalah UNEP TUNZA International Children and Youth Conferencedi Daejeon, Korea Selatan.
Untuk mengikuti konferensi ini anak-anak yang berusia diantara 10 – 14 tahun ini harus mempunyai proyek lingkungan hidup yang sudah dilakukan. Hilmy Rasyad yang juga siswa SD Laboratorium Universitas Negeri Malang ini misalnya. Anggota Tunas Hijau yang aktif di Kota Malang ini mengikuti seleksi program ini dengan mendaftarkan proyeknya yang berupa permainan kartu bertema lingkungan. Melalui permainan kartu lingkungan hidupnya, Hilmy ingin mengajak teman-teman sebayanya untuk peduli lingkungan hidup dengan tetap bermain dan bergembira.
Lain halnya dengan finalis Pangeran Lingkungan Hidup 2008 Malang Raya Muhammad Miqdad. Untuk mengikuti seleksi konferensi ini, Miqdad mendaftarkan proyeknya yaitu kompor tenaga matahari. Proyek kompor bertenaga matahari Miqdad ini bahkan sudah dimulai sejak akhir tahun 2008. Pada awal dimulainya proyek ini, Miqdad bahkan sempat mempromosikan kompor ramah lingkungan hidup buatannya pada beberapa program lingkungan hidup yang diselenggarakan di Surabaya, yaitu Mini Conference on Climate Change 2008 yang diselenggarakan Sekolah Ciputra dan Tunas Hijau.
Berbeda lagi dengan Adeline. Selama ini Adeline mengembangkan proyek pengolahan sampah dengan cara 3R, yaitu Reduce (Kurangi), Reuse (Gunakan Kembali) dan Recycle (Daur Ulang). Pada proyek ini dia membuat kerajinan tangan yang terbuat dari kertas bekas atau koran. Lain halnya dengan Reihana Fakhry, dia bisa mengikuti konferensi internasional yang diselenggarakan PBB ini karena mengikuti lomba artikel yang diadakan oleh Global TV dan Nickelodeon dan menjadi pemenang lomba.
Konferesi internasional ini mengangkat isu nomor 1 abad ini sebagai tema utama, yaitu Climate Change: Our Challenge. Konferensi ini diikuti oleh 750 peserta yang terdiri 550 anak dan 200 pemuda dari 106 negara. Pada konferensi ini akan dilakukan seminar, workshop dan kunjungan lapangan ke beberapa tempat di Kota Daejeon, Korea Selatan. Setiap harinya ada satu tema yang akan dibahas.
Melalui konferensi ini juga akan dihasilkan strategi untuk menghambat perubahan iklim yang akan direkomendasikan pada Konferesi Internasional Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark akhir tahun ini. Melalui konferensi di Korea ini diharapkan anak-anak dan pemuda lebih aktif untuk membuat bumi ini lebih baik dan menghambat dampak perubahan iklim dengan aksi nyata. (nizam)