Ekspresi Peserta Pada Seleksi Tahap I Gelombang I Pangeran Dan Putri Lingkungan Hidup 2009

Pada Sabtu (25/2) ceria yang begitu cerah, tampak sejumlah anak SD yang siap mengikuti kompetisi pangeran dan putri lingkungan hidup. Sekitar 60 anak berkumpul di Kebun Bibit Bratang. Tepat pukul 8 pagi mereka duduk lesehan di atas gambar ular tangga raksasa sambil mendengar sambutan pembukan ketua panitia, Aditya Firmansyah. Tak lama kemudian, mereka dipandu untuk menulis esai atau karangan bebas ”Jika Aku Menteri Negara Lingkungan Hidup” pada pelaksanaan seleksi Tahap 1. Berbagai raut wajah dan penampilan pun turut meramaikan suasana pemilihan tersebut.

Ada yang bersenda gurau dengan teman. Ada yang memasang wajah serius saat mengerjakan esai. Ada yang bingung  harus menulis apa. Ada juga yang asyik berpose karena sadar sedang difoto oleh panitia. Pakaian yang mereka kenakan pun beragam, mulai dari seragam sekolah yang berwarna-warni (baju batik, baju putih-biru tua, baju olahraga) sampai baju bebas yang santai (casual). Sembilan puluh menit telah berlalu hingga jam menunjukkan pk 09.45, waktunya untuk bersiap-siap mengikuti tahap berikutnya yaitu presentasi proyek.

Dari sekian peserta yang tampil, ada beberapa presentasi unik dan menarik bak seorang presenter handal. Contohnya saja G. Perwira dari SDN Kaliasin yang memaparkan karya daur ulangnya dengan menggunakan power point. Cara membawakan presentasinya pun menyenangkan sehingga dewan juri pun tertawa kecil melihat aksinya menunjukkan gambar dengan laser pointer. Selain itu, ada seorang  peserta yang membawakan presentasinya seperti ibu negara sedang berpidato, yakni Claudia. Siswi SDK St. Theresia I Surabaya ini memberikan penyuluhan konsumsi vegetarian sebagai salah satu upaya menyelamatkan lingkungan hidup. ”Dengan menkonsumsi sayur-mayur, maka kita dapat mengurangi jumlah karbon yang dihasilkan dari makanan berlemak (daging),” ujar Claudia, peserta bernomor urut 20.

Saat presentasi, peserta lainnya diberi kesempatan bertanya. Seperti Bryan, yang menanyakan kepada presenter, ”Kalau listriknya habis, terus gimana cara berhemat? Kita pake lampu apa?”. Pertanyaan kritis ini menunjukkan antusiasme mereka terhadap upaya penyelamatan lingkungan. Tak terasa, waktu berjalan lama sampai menunjukkan pk 15.00. Sejumlah 62 peserta telah selesai presentai dan mereka telah berhasil menampilkan proyek terbaik demi kelestarian lingkungan hidup.

Mulai dari presentasi karya daur ulang sampai penyuluhan/sosialisasi tentang kepedulian lingkungan hidup seperti hemat air, hemat listrik, dan konsumsi vegetarian turut meramaikan seleksi pangeran dan putri lingkungan hidup 2009 hari tahap pertama gelombang I. Tentunya, dewan juri menutup acara dengan kesan dan pesan motivatif agar mereka terus memperjuangkan kepedulian lingkungan hidup. Walaupun kecil (masih SD), mereka telah membuktikkan bahwa mereka sudah mampu menjadi pejuang lingkungan. Siapa lagi pengikutnya? Tunggu kabar seleksi gelombang II pada Minggu, 26 April 2009! (Gracia Paramitha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *