Pembekalan Lingkungan Hidup Paguyuban Pangeran & Puteri Lingkungan Hidup 2009 di SDK Santa Theresia I Surabaya
Sebanyak 20 finalis Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2009 yang tergabung dalam paguyuban pangeran dan puteri lingkungan hidup 2009 berkumpul di SDK St. Theresia I Surabaya, Sabtu (8/8). Para finalis tersebut dikumpulkan Tunas Hijau untuk mengikuti pembekalan energi dan water monitoringyang digelar dalam rangkaian kampanye Tunas Hijau yang bertema “Anti Polusi Udara Dan Polusi Air”.
Pembekalan lingkungan yang dimulai 09.00 wib tersebut dimulai dengan sesi pembahasan program lingkungan hidup yang akan dilaksanakan oleh paguyuban pangeran dan puteri lingkungan hidup 2009 selama satu tahun. Pembahasan program tersebut menghasilkan beberapa kegiatan diantaranya sinetron watch, family tree planting, eco beach, road to school, stop air pollution campaign dan stop water pollution campaign.
Kegiatan yang direncanakan tersebut bukanlah kegiatan sehari selesai, melainkan kegiatan berkelanjutan. Seperti contoh stop water pollution campaign, rangkaiannya adalah water monitoring, observasi sungai, workshop water monitoring ke sekolah sekitar sungai dan membuat poster atau mural dengan tema air.
Setelah pembahasan program kegiatan paguyuban selesai, Tunas Hijau mengajak peserta pembekalan tersebut untuk mengenal kondisi air sungai di Surabaya. Pada sesi yang diisi oleh aktivis senior Tunas Hijau Bram Azzaino ini dijelaskan bahwa kondisi air saat ini memprihatinkan. Kondisi ini disebabkan banyak sekali pencemaran limbah domestik ke sungai-sungai Surabaya. Limbah domestik tersebut berasal dari sampah dapur dan kamar mandi.
Bram juga menampilkan film pendek yang bercerita tentang sifat dan kegunaan air. Selain pembekalan dengan teori, Bram Azzaino juga mengajak peserta kegiatan untuk mengadakan penelitian singkat untuk mengetahui kadar oksigen, kandungan asam dan basa dan kekeruhan air. Penelitian tersebut mengambil contoh air selokan yang ada di depan SDK Santa Theresia I Surabaya.
“Penelitian ini mudah, hanya saja kami terbatas dengan alat bantunya yang sulit didapat di Surabaya,” ujar Alumni Teknik Lingkungan ITS tersebut. Pembekalan lingkungan hidup ini diakhiri dengan sesi perkenalan antara peserta workshop dengan mahasiswa simpatisan Tunas Hijau dari negara China. (adetya)