50 Siswa SMPN 5 Surabaya Kampanye Pemanasan Global Di Terminal Jembatan Merah Plasa

Berpuasa Ramadhan tidak selalu diisi dengan bermalas-malasan atau tidur. Para siswa yang tergabung dalam tim lingkungan hidup SMP Negeri 5 Surabaya patut dicontoh siswa sekolah lain. Mereka mengisi bulan Ramadhan ini dengan hal-hal positif yang berbeda dari kegiatan Ramadhan pada umumnya. Mereka melakukan kampanye Carbon Footprintatau Pemanasan Global di terminal Jembatan Merah Plaza (JMP), Jumat (4/9), yang berjarak sekitar 1 kilometer dari sekolahnya di persimpangan Jl. Indrapura – Jl. Rajawali Surabaya.

Mereka membawa beberapa maskot kampanye. Maskot yang dibawa adalah Bola Lampu Pijar dan Lampu Neon/TL berukuran besar. Maskot ini ang dimaksudkan agar orang-orang yang masih menggunakan lampu pijar segera menggantinya dengan lampu hemat energi atau lampu TL. “Ini karena lampu pijar lebih boros listrik hingga 80 % daripada lampu neon atau lampu hemat listrik lainnya berbentuk spiral,” kata Gusti Intan Zhafira, salah satu anggota tim lingkungan hidup SMP Negeri 5 Surabaya. Ditambahkan Intan bahwa daya tahan lampu neon atau lampu hemat listrik berbentuk spiral lebih tahan lama daripada lampu pijar atau lampu dop.

Ada juga maskot yang berupa charger telepon genggam yang dipakai oleh siswa kelas 8 Alfian Riski. Maskot berbentuk charger telepon genggam ini dimaksudkan agar masyarakat mencabut charger telepon genggam setelah selesai mengecas baterai telepon genggam. “Fenomena yang sering terjadi di masyarakat dan kalangan pelajar saat ini, charger sering dibiarkan tertancap pada telepon genggam padahal baterai sudah penuh. Kalaupun dicabut hanya telepon genggam dari chargernya. Sedangkan charger dibiarkan menancap pada stopkontak,” kata Cahya Dwi Nurkasih, siswa kelas 8 anggota tim LH.

Maskot bumi berukuran raksasa juga dihadirkan pada pada kampanye ini. “Maskot bumi berukuran besar sengaja kami hadirkan pada kampanye ini untuk mengingatkan masyarakat bahwa bumi tempat kita berpijak hanya ada satu. Dibutuhkan peran serta banyak orang untuk dapat membuat bumi ini menjadi tempat tinggal yang menyenangkan bagi semua makhluk hidup khususnya manusia. Tidak hanya nyaman untuk manusia yang hidup saat ini, tapi juga untuk anak cucu kita nanti,” kata Nikmatul Firdaus.

Maskot pohon dua dimensi berukuran raksasa tidak luput dihadirkan pada kampanye yang diawali jalan kaki para siswa dari SMP Negeri 5 Surabaya. “Maskot pohon ini sengaja kami hadirkan untuk mengingatkan pada masyarakat vitalnya peran pohon. Pohon berperan sangat vital terhadap upaya mencegah semakin buruknya dampak pemanasan global. Pohon menjadi satu-satunya makhluk hidup atau benda di muka bumi ini yang dapat menyerap gas rumah kaca menjadi gas yang dibutuhkan makhluk hidup lainnya,” kata Sabrina Riski Amalia.

Menurut Kepala SMP Negeri 5 Surabaya Tri Wahyuni, kampanye yang dipandu Tunas Hijau dan diikuti sekitar 50 siswa ini merupakan tindak lanjut dari beberapa pelaksanaan pembinaan lingkungan hidup yang dilaksanakan Tunas Hijau. Pembinaan selama Juli – September 2009 itu dilakukan bersama 6 mahasiswa dari China yang menjadi simpatisan Tunas Hijau. Mereka adalah Chen Jiahui, Sun Yifeng, Li Dandan, Wu Shaojing, Li Hao dan Ye Xiaohui. “Rencana tindak lanjut sudah disusun beberapa macam kegiatan, yang semuanya digagas oleh para siswa anggota tim lingkungan hidup SMP Negeri 5 Surabaya,” kata Tri Wahyuni. (roni)