8 Sekolah Di Indonesia Bermitra Dengan Sekolah Di Jepang Pada International Intercultural Mural Exchange 2009

Delapan sekolah di Indonesia bermitra dengan delapan sekolah di Jepang dalam program International Intercultural Mural Exchange (IIME) 2009. IIME ini adalah bagian dari gerakan mural internasional di Indonesia atau Indonesia Art Miles (IAM) yang Tunas Hijau menjadi koordinator Indonesia. Puncaknya, September 2010, semua karya mural dari seluruh dunia akan dipamerkan di Piramida Mesir dalam rangka Puncak Dekade Perdamaian Dunia.

Sekolah-sekolah yang bermitra tersebut adalah SMP Tagara Jepang dengan SMP Ubud 1 Bali, SMP Nonoike Jepang dengan SMP Sukawati Bali dan SD Hase Jepang dengan SD Ubud 3 Bali. SD Shijima Jepang dengan SDK Santa Theresia 1 Surabaya, SD Seiko Jepang dengan SDN Petemon 13 Surabaya, SMP Kuki Jepang dengan SMP Blahbatuh Bali, SMP Kizu Jepang dengan Sekolah YPJ Kuala Kencana Papua dan SMP Kojima Jepang / Sekolah YPJ Tembagapura Papua.

Sekolah-sekolah itu dipilih karena sebelumnya telah membuat single mural. SDK Santa Theresia I Surabaya misalnya, sekolah ini bahkan telah membuat lebih dari 15 mural lingkungan hidup yang masing-masing berukuran 1,5 x 3,6 meter. Sekolah YPJ Papua sebelumnya juga telah membuat 10 mural lingkungan hidup dengan melibatkan siswa dari beberapa sekolah di sekitarnya. Demikian juga SDN Petemon 13 Surabaya yang telah membuat 2 mural lingkungan hidup.

Dalam surat elektronik yang dikirimkan pada SDN Petemon 13 Surabaya, koordinator guru SD Seiko Misaki Hamanaka mengatakan sangat tertarik untuk bermitra dengan sekolah di perkampungan Simo Sidomulyo Surabaya itu pada program IIME. “Tidak hanya sekedar bertukar mural, para siswa SD Seiko Jepang juga ingin bertukar ide dan pengalaman tentang kebudayaan, sekolah dan lingkungan hidup,” kata Misaki Hamanaka, koordinator guru sekolah yang beralamat di 2-294 Koyodai Uchinada-machi Kahoku-gun Ishikawa.

Membalas kiriman surat elektronik dari sekolah mitranya di Jepang, SDN Petemon 13 Surabaya juga menyatakan tertarik untuk bermitra dengan SD Seiko Jepang. Pada surat elektronik pertamanya, Petemon bahkan langsung mengenalkan kondisi sekolahnya. “SDN Petemon 13 Surabaya adalah sekolah yang memiliki lahan sempit, hanya 700 meter persegi. Namun, sudah dua tahun sekolah kami konsentrasi pada program-program lingkungan hidup. Pada Juni, sekolah kami mendapat penghargaan dari wali Kota Surabaya, gubernur Jawa Timur dan menteri negara lingkungan hidup untuk program lingkungan hidup,” kata Kepala SDN Petemon 13 Surabaya Harsoyo. (roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *