Bakti Sosial Peduli Lingkungan Hidup 2009 Siap Digelar di Dusun Mligi, Desa Claket, Mojokerto
Setiap tahun, di Bulan Ramadhan, Tunas Hijau menyelenggarakan bakti sosial (baksos). Tetapi, mungkin baru kali inilah kegiatan sosial ini diekspos resmi di website www.tunashijau.org. Seperti kegiatan baksos pada umumnya, baksos yang dilaksanakan Tunas Hijau ini juga diperuntukkan bagi keluarga yang kurang mampu. Seluruh pengadaan kebutuhan baksos yang akan didistribusikan ke masyarakat dalam bentuk bahan pokok seperti beras, mie instan, gula dan sirup dihimpun dari donatur-donatur perorangan atau lembaga yang iklas menyisihkan sebagian rejekinya. Pemberitahuannya pun masih secara gethok tular dari mulut-ke mulut, yang sebagian besar donaturnya adalah pelajar-pelajar di Kota Surabaya.
Namun baksos yang diselenggarakan Tunas Hijau ini memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki pada kegiatan serupa lainnya. Sebagai organisasi non profit yang berkonsentrasi di bidang pelestarian lingkungan hidup, baksos yang digelar juga tetap berbau edukasi lingkungan hidup. Pada pelaksanaan baksos tahun sebelumnya, ratusan paket sembako dan pakaian layak pakai dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Tidak itu saja, permainan ular tangga lingkungan hidup raksasa dan berbagai permainan lingkungan hidup juga digelar sebagai pemeriah kegiatan.
Pada Ramadhan ini, Tunas Hijau kembali menyelenggarakan “Bakti Sosial Peduli Lingkungan Hidup 2009” yang dilaksanakan pada 12-14 September 2009 di Dusun Mligi, Desa Claket, Kecamatan Pacet dan Rumah Baca Samperno Kecamatan Gondhang, Mojokerto. Berbagai kebutuhan pokok akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat kurang mampu yang di dusun yang menjadi binaan Tunas Hijau ini. Dalam kegiatan yang sama juga, baksos Rumah Baca Sampoerno yang juga menjadi binaan Tunas Hijau ini membagikan berbagai peralatan sekolah untuk anak-anak.
Selain memberikan bantuan kepada masyarakat, baksos yang akan digelar ini juga mengajak masyarakat Dusun Mligi untuk peduli pada kelestarian hutan dan sumber air. Setiap paket bantuan yang terdiri dari berbagai kebutuhan pokok akan ditempeli dengan pesan-pesan lingkungan hidup untuk mencegah kerusakan hutan lewat tindakan-tindakan yang dapat dilakukan sehari-hari. Pesan-pesan lingkungan yang ditempelkan ini dibuat oleh anak-anak lewat beberapa kegiatan penyuluhan lingkungan hidup sebelumnya. (geng)