Bantuan Bakti Sosial Lingkungan Hidup 2009 Terus Mengalir
Bantuan untuk pelaksanaan Bakti Sosial Lingkungan Hidup 2009 yang diselenggarakan Tunas Hijau mulai mengalir, meskipun pemberitaan secara resmi baru dirilis kemarin di website Tunas Hijau. Bantuan tersebut datang dari berbagai kalangan, mulai kelompok pelajar, keluarga bahkan juga perorangan. Seperti yang dilakukan kelompok pelajar dari Pabrastag (Pasukan Pengibar Bendera) SMA 17 Agustus Surabaya, kelompok pelajar ini secara langsung mendatangi Markas Besar Tunas Hijau untuk menyerahkan bantuan yang mereka kumpulkan jauh hari sebelumnya.
Begitu banyaknya, bantuan yang terdiri dari 15 karung pakaian layak pakai, 12 dos mie instant, dan 180 kg beras ini harus diangkut dengan mobil. Tidak hanya itu, pada pelaksanaan baksos gelombang pertama yang digelar di Dusun Mligi dan Rumah Baca Sampoerno, Pabrastag juga akan mengikutsertakan 25 anggotanya untuk mendistribusikan bantuan tersebut kepada masyarakat.
Selain partisipasi dari kelompok pelajar, partisipasi eksklusif Bakti Sosial Lingkungan Hidup juga datang dari keluarga Putri lingkungan Hidup 2005 Marissa Tania. Tidak tanggung-tanggung, keluarga yang selalu aktif mendukung program-program lingkungan hidup ini memberikan bantuan dana tunai sebesar Satu Juta Rupiah untuk mendukung Bakti Sosial Lingkungan Hidup tahun ini.
Bantuan juga datang dari perorangan, seperti yang dilakukan Brigitta Melasti, alumnus SMAK Hendrikus yang kini melanjutkan study di Jurusan Kedokteran Universitas Brawijaya ini menyumbangkan tabungannya untuk kegiatan ini. Uniknya, kabar penyelenggaraan Bakti Sosial Lingkungan Hidup diperolehnya lewat telepon sahabatnya di Surabaya. Setali tiga uang dengan Brigitta, Ida Jayanti alumnus Unitomo Fakultas Komunikasi ini juga memberikan bantuan untuk Bakti Sosial Lingkungan Hidup 2009. Bedanya, Ida berdonasi atas nama tempatnya bekerja di Mitra Mandiri Tours & Travel.
Sementara itu, di Markas Besar Tunas Hijau yang menjadi pusat pengumpulan bantuan terjadi kesibukan luar biasa mendekati hari pelaksanaan Bakti Sosial Lingkungan Hidup. Beberapa pelajar yang tergabung di Tunas Hijau terlihat sibuk mempersiapkan berbagai barang kebutuhan pokok yang disumbangkan oleh para donatur. Seperti yang dilakukan Surya, Dimas dan Mimi, ketiga remaja ini sibuk mempersiapkan puluhan dos mie instan, baju layak pakai dan lain-lainnya untuk dikirim ke lokasi kegiatan di dataran tinggi Pacet.
Sesuai dengan rencana, bantuan yang terakumulasi ini akan di kirimkan secara bergelombang karena keterbatasan sarana transportasi. Bahkan untuk pengiriman gelombang pertama yang dijadwalkan tanggal 11 September harus di majukan satu hari, itupun harus dilakukan malam hari karena mobil yang pinjam untuk mengirim baru memiliki waktu luang pada malam hari.
Tunas Hijau tetap menerima bantuan untuk pelaksanaan Bakti Sosial Lingkungan Hidup pada gelombang selanjutnya. Bantuan kegiatan dapat dilakukan secara kelompok, ataupun perorangan. Bantuan Bakti Sosial Lingkungan Hidup 2009 dapat diserahkan di Markas Besar Tunas Hijau dalam bentuk barang kebutuhan pokok atau dana tunai. (geng)