Berbagi Pentingnya Air dan Ozon Bersama Siswa SDK Santa Maria
Sesaat setelah bel tanda istirahat berbunyi puluhan siswa kelas IIIC SDK Santa Maria Surabaya segera berbaris di depan pintu kelasnya. Mereka lantas memasuki ruangan kelas satu persatu secara teratur. Hampir seluruh siswa kelas IIIC tidak tahu bahwa mata pelajaran UKGS (Unit Kesehatan Dan Gisi Sekolah) yang mempelajari tentang makanan dan minuman higenis telah diganti menjadi pelajaran lingkungan hidup yang diberikan oleh Tunas Hijau, Rabu (2/9).
Pada pertemuan pertama tersebut, puluhan siswa kelas IIIC nampak begitu antusias menyimak pelajaran yang diberikan oleh Tunas Hijau. Pertemuan yang berlangsung sekitar 40 menit tersebut dimanfaatkan Tunas Hijau untuk memberikan pengetahuan tentang permasalahan air. Menurut Tunas Hijau, hanya 3% dari total seluruh jumlah air yang ada di bumi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia, sedangkan sisanya adalah air laut yang tidak dapat dimanfaatkan.
Berbagai pendapat muncul dari siswa kelas IIIC terkait dengan kondisi air saat ini. Diantaranya penuh dengan sampah, bau busuk yang sangat mengganggu dan lain sebagainya. Beberapa siswa juga berpendapat bahwa aktivitas mandi dan mencuci juga dapat menimbulkan proses pencemaran air. “Ada 2 permasalahan air saat ini yakni pencemaran air dan kekurangan air bersih yang dapat dimanfaatkan,” ujar Tunas Hijau.
Pencemaran air sendiri, lanjut Tunas Hijau, diakibatkan 3 hal yakni limbah rumah tangga seperti air sisa cucian baju, deterjen, minyak sisa memasak dan lain sebagainya. Ada juga pembuangan sembarangan limbah pabrik dan pestisida yang berdampak pada kualitas air tanah. “Banyak sekali aktivitas kita yang sering mencemari kualitas air, salah satunya ada buang sampah di selokan atau di sungai,” ujar Tunas Hijau.
Selain kelas IIIC, Tunas Hijau juga mengajarkan lingkungan kepada kelas VIB dan juga VIC. Pada kelas ini, Tunas Hijau mengajak siswa kelas VI untuk mengenal tentang permasalahan lapisan ozon. Beberapa siswa berpendapat bahwa ozon berlubang diakibatkan terbakar karena pemanasan global yang terjadi di bumi. Menurut Tunas Hijau, lubang tidaknya lapisan ozon bukan disebabkan karena pemanasan global, namun dikarenakan produk-produk yang mengandung CFC (Cloro Floro Carbon) seperti terdapat pada lemari es, AC, spray dan sterofoam. Pada akhir pelajaran, Tunas Hijau memberikan tugas buat siswa kelas VI untuk membuat presentasi lingkungan tentang ozon. (adetya)