Hindari Bahaya Radiasi Ultra Violet B, Saat Matahari Terik Sebaiknya Berada Di Tempat Teduh
Setelah sehari sebelumnya pengenalan pentingnya lapisan Ozon diberikan Tunas Hijau pada lebih dari 80 siswa kelas 5 SDN Petemon 13 Surabaya, siang ini (9/9), pengenalan kembali diberikan kepada seluruh siswa kelas 4 sekolah di kampung Simo Sidomulyo XI/7 Surabaya itu. Sedikitnya 80 siswa mengikuti sesi yang digelar SDN Petemon 13 bersama Tunas Hijau dalam rangka Hari Ozon Internasional 16 September. Narasumber pengenalan ini adalah aktivis Tunas Hijau Narendra.
Disampaikan Narendra bahwa lapisan Ozon sangat berguna untuk melindungi Bumi dan seisinya dari bahaya radiasi Ultra Violet (UV) B yang cenderung merugikan. “Lapisan Ozon akan membiarkan masuk sinar Matahari yang berguna bagi makhluk hidup di muka bumi. Sedangkan sinar UV B yang cenderung merugikan makhluk hidup akan dihadang masuk ke Bumi. Bila lapisan Ozon menipis atau berlubang, maka tidak ada lagi yang akan menghalangi radiasi UV B yang membahayakan makhluk hidup,” kata Narendra sesaat setelah mengajak para siswa melihat film kartun tentang Ozon.
Ditambahkan Narendra bahwa bahaya lapisan Ozon menipis atau berlubang sangat banyak. “Bila lapisan Ozon pelindung Bumi menipis atau berlubang, maka akan dapat memperlambat pertumbuhan sel-sel tanaman yang masih kecil. Bila mengenai tubuh manusia dalam waktu yang cukup lama, radiasi UV B akan dapat menyebabkan kulit terbakar dan kangker kulit. Katarak pada mata manusia juga menjadi akibatnya. Yang lebih parah adalah kekebalan tubuh manusia akan menurun sehingga mudah terserang penyakit,” kata Narendra.
Lapisan Ozon pelindung Bumi itu sebenarnya bisa terus terjaga bila tidak ada bahan-bahan perusak Ozon yang digunakan manusia di muka Bumi. Bahan-bahan perusak Ozon itu adalah CFC atau Cloro Fluoro Carbon, Halon dan Metil Bromida. “CFC dulunya sering digunakan pada pendingin ruangan yang berfungsi pendingin, pada kulkas sebagai pendingin, pada kaleng spray sebagai pendorong dan pada foam sebagai pengembang. Sementara itu Halon sering digunakan pada tabung pemadam kebakaran. Metil Bromida di Indonesia sering digunakan untuk pengasapan produk-produk pertanian,” kata Narendra.
Menurut Machrus Ali Mustofa, siswa kelas 4B, ada langkah jitu yang bisa kita lakukan untuk menghindari diri dari bahaya radiasi UV B. “Pada siang hari, pakailah baju lengan panjang dan celana panjang. Gunakan topi dan kaca mata hitam. Krim tabir surya sebaiknya digunakan pada bagian kulit yang tidak terlindungi. Sebaiknya pada saat terik tetap berada di rumah atau berada di tempat yang teduh,” jelas Machrus mengulangi penjelasan yang diberikan Narendra. (roni)