Melihat Dari Dekat Sumber Air Banyubiru dan Umbulan di Pasuruan

Banyubiru yang dimaksud di sini bukanlah judul film yang diperankan Tora Sudiro. Tapi ini adalah sumber air alami di Kabupaten Pasuruan yang dijadikan pemandian alam. Pemandian alam ini lokasinya berada di Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan. Awalnya, tempat ini dikenal dengan Telaga Wilis. Debit airnya luar biasa, yaitu puluhan meter kubik per detik dengan kejernihan luar biasa. Sayangnya air sebanyak itu masih sering terbuang percuma ke sungai.

Setiap hari, Banyubiru tidak pernah sepi oleh pengunjung. Terlebih pada Sabtu, Minggu dan hari libur. Selain sebagai tempat rekreasi keluarga, kolam renang alam ini juga sering dipakai latihan renang atlet-atlet renang di Pasuruan. Alasannya karena kolam ini memiliki arus yang deras yang mungkin tidak dijumpai di kolam manapun. Arus tsb muncul dikarenakan sumber mata airnya memiliki debit yang sangat besar, sehingga sangat bagus untuk melatih otot-otot para atlet renang.

Pemandangan di Banyubiru nampak masih alami, dan sumber mata air ini berada d dalam kolam yang berukuran sekitar 15×7 meter. Chen Jiahui, mahasiswa China simpatisan Tunas Hijau, tampak terkesan ketika melihat langsung sumber air di tempat ini, Kamis (3/9), bersama beberapa aktivias Tunas Hijau. Chen yang di Indonesia biasa dipanggil Ivy mengatakan bahwa air di Banyubiru sangat jernih dan lumayan dingin.

Staf pekerja di Banyubiru Ali Subakir, 54 tahun, mengatakan bahwa sumber air Banyubiru ini berasal dari dalam tanah. “Sumber mata air yang berasal dari dalam tanah ini menghasikan  600 liter air per detiknya. Air dari sumber air Banyubiru ini juga dapat diminum langsung,” kata Ali Subakir kepada Tunas Hijau.

Keberadaan sumber air atau pemandian alam Banyubiru sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Menurut wanita paruh baya Sobiah, kualitas air dari masa saya sewaktu kecil sampai sekarang ini tidak nampak terjadi perubahan. “Air dari sumber air di Banyubiru ini biasanya saya gunakan untuk mencuci pakaian, mandi, menyiram tanaman. Tentang Banyubiru ini bahkan ada kepercayaan warga sekitar yang menganggap bahwa sumber air ini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Air dari sumber ini, menurut banyak orang, juga dapat membuat kita awet muda,” kata Sobiah yang hampir selalu beraktivitas di sekitar pemandian alam ini.

Tidak jauh dari Banyubiru terdapat juga mata air Umbulan. Sumber air Umbulan memiliki debit air yang lebih besar daripada sumber air di Banyubiru. Diperkirakan sumber air di Umbulan ini merupakan penghasil air terbesar di Asia Tenggara, karena debit airnya mencapai 6000 liter air per detik. Air dari Umbulan ini dimanfaatkan oleh pemerintah Kota dan Kabupaten Pasuruan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota dan Kabupaten Pasuruan. Sebagian besar air dari Umbulan ini juga dialirkan ke Surabaya untuk kebutuhan air perumahan-perumahan elit di Surabaya.

Sumber air di Umbulan sangat berbeda dengan sumber air di Banyubiru. Di Banyubiru, pengembangan wisata sudah dilakukan. Sedangkan di Umbulan, pengembangan wisata tidak nampak dilakukan. Menurut aktivis Tunas Hijau Afif Amrullah, fasilitas di sumber air Umbulan sebenarnya cukup bagus, namun karena kurang perawatan maka banyak fasilitas yang rusak. “Warga sekitar juga kurang menjaga kebersihan sumber air ini. Berbagai aktivitas masyarakat banyak dilakukan di sekitar sumber air ini. Mulai dari mencuci baju, mandi, hingga buang air banyak dilakukan di sini. Yang mengenaskan, sampah-sampah bungkus deterjen dan sampah rumah tangga banyak dibuang sembarangan di sumber air ini.

Lebih lanjut Chen Jiahui berharap sumber air ini bisa tetap terjaga sampai kapan pun. “Semoga dampak buruk pemanasan global yang terus menyentuh banyak aspek dan tempat di seluruh dunia tidak terjadi di sumber air banyubiru dan Umbulan ini. Caranya, dengan mempertahankan keberadaan pepohonan dan hutan yang menjadi daerah tangkapan air hujan sumber air ini. Bila jumlah pepohonan dan luasan hutan berkurang, maka bisa dipastikan akan terjadi penurunan debit air yang dikeluarkan,” kata Chen Jiahui. (akbar/dwi/roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *