Sanggar “Bolas” (Bocah Alas), Program Baru Hijau di Markas Dataran Tinggi Pacet
Pacet-Memasuki tahun ke tiga pelaksanaan konservasi hutan dan sumber air di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Tunas Hijau menggelar program pendidikan lingkungan hidup untuk anak-anak di daerah dataran tinggi yang dikemas dalam “Sanggar Bolas”.Nama “Bolas” sendiri singkatan dari bahasa Jawa “Bocah Alas” yang artinya anak hutan. Bila diartikan keseluruhan, “Sanggar Bolas” adalah tempat untuk beraktifitas anak-anak yang tinggal berdekatan dengan hutan. Aktifitas “Sanggar Bolas” diperuntukkan bagi anak-anak Dusun Mligi, Desa Claket, Kecamatan Pacet dan sekitarnya, yang dilaksanakan di markas dataran tinggi Tunas Hijau di Dusun Mligi.
Meski belum genap satu bulan, berbagai aktifitas yang diselenggarakan mampu menarik minat anak-anak di Dusun Mligi untuk belajar berbagai hal, terutama tentang pelestarian lingkungan hidup. Dalam kegiatan sehari-hari, aktivis-aktivis Tunas Hijau dan Saka Wanabhakti Pacet secara aktif mendampingi aktifitas anak-anak di sanggar yang sekaligus berfungsi menjadi markas Tunas Hijau dan Saka Wanabhakti di dataran tinggi. Berbagai aktifitas dapat dilakukan anak-anak, mulai membaca berbagai buku ensiklopedia, bermain, belajar bersama untuk menyelesaikan tugas sekolah, bahkan kadang belajar pengenalan komputer dapat dilakukan di sanggar ini.
Secara tematik dan berkala, aktivis-aktivis Tunas Hijau dan Saka Wanabakti juga telah menyusun aktifitas-aktifitas pelestarian lingkungan. misalnya tentang pengolahan sampah dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), konservasi hutan dan lain-lainnya. Program aktifitas yang telah disusun akan dapat disampaikan dengan maksimal untuk waktu ke depan, mengingat beberapa project lingkungan hidup akan segera dikembangkan di Dusun Mligi. Misalnya project biogas dan komposting yang dilaksanakan pada bulan November tahun ini oleh para siswa Environment Club SMA Ciputra. Lewat project terapan ini, nantinya anak-anak tidak hanya belajar secara teori saja, tapi juga praktek langsung.
Ide wahana pendidikan lingkungan hidup anak-anak sebenarnya adalah satu ide lama yang terpendam karena keterbatasan. Keinginan untuk mempunyai tempat bagi anak-anak Dusun Mligi dan sekitarnya telah tercetus sejak Tunas Hijau berprogram di dusun ini. Gambaran akan satu tempat dengan berbagai buku lingkungan dan aktifitas yang menyenangkan sedikit terobati dengan adanya Rumah Baca Sampoerno. Di rumah baca yang menjadi binaan Tunas Hijau inilah segala inovasi pendidikan lingkungan hidup untuk anak-anak dataran tinggi mulai diterapkan. Meskipun hasilnya mengembirakan, namun Rumah Baca Sampoerno yang berjarak 15 KM dari Dusun Mligi ini masih terlalu jauh untuk dapat diakses anak-anak di dataran tinggi.
Bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI tahun ini wahana pendidikan lingkungan mulai dilaksanakan. Berbagai lomba memperingati HUT kemerdekaan RI ke- 63 adalah kegiatan pertama kali yang dilaksanakan Sanggar Bolas. Lazimnya perayaan HUT kemerdekaan RI di berbagai tempat, lomba makan kerupuk, gigit koin dan bola contong ramai diikuti anak-anak dan orang dewasa, meskipun hadiah yang didapatkan sangatlah sederhana.
Sejatinya, program-program yang akan dilaksanakan di Sanggar Bolas adalah program-program adopsi yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk anak-anak di dataran tinggi. Yang membanggakan adalah program-program lingkungan yang diadopsi untuk anak-anak dataran tinggi adalah program-program lingkungan inovatif yang telah di laksanakan oleh para aktivis Tunas Hijau sendiri di Surabaya.
Sanggar Bolas yang menjadi sanggar rintisan ini masih sangat sederhana dengan segala keterbatasan. Berbagai buku ensiklopedia yang digunakan bacaan anak-anak adalah buku pinjam pakai dari Rumah Baca Sampoerno. Namun semua aktivis Tunas Hijau dan Saka Wanabakti berkeyakinan dengan dukungan banyak pihak yang peduli terhadap pendidikan dan pelestarian lingkungan hidup, Sanggar Bolas akan mampu membawa perubahan untuk perbaikan lingkungan. (geng)