Sehari Setelah Workshop Ozon, SD Theresia II Gelar Aksi Pelarangan Penggunaan AC di Sekolah

Sehari setelah pelaksanaan workshop tentang perlindungan lapisan Ozon oleh Tunas Hijau di SDK Santa Theresia II Surabaya, sekolah yang yang beralamat di Jl. Kalijudan 25- 33 Surabaya ini melakukan aksi nyata. Mereka melakukan pelarangan penggunaan pendingin ruangan atau AC selama sehari di sekolah, Rabu (16/9). Di seluruh ruangan yang ada di sekolah, tidak terkecuali ruangan kepala sekolah selama sehari itu dilarang menyalakan pendingin ruangan. Hari itu bertepatan dengan peringatan Hari Ozon Internasional 16 September.

Menurut Kepala SDK Santa Theresia II Surabaya Johana, aksi itu dilaksanakan sebagai tindak lanjut pelaksanaan workshop sehari sebelumnya yang melibatkan 40 siswanya. “Aksi nyata ini adalah salah satu sikap sekolah kami untuk mendukung program-program lingkungan hidup yang dilakukan di sekolah dengan pembinaan dari Tunas Hijau. Melalui aksi ini, siswa juga diharapkan semakin peduli lingkungan hidup dengan mengaplikasikan pengetahuan lingkungan hidup yang didapatnya dalam bentuk aksi nyata,” kata Johana.

Menanggapi aksi pelarangan penggunaan pendingin ruangan selama sehari setelah pelaksanaan workshop perlindungan Ozon ini, aktivis senior Tunas Hijau Bram Azzaino menyatakan salut. “Aksi nyata itu adalah gayung bersambut pihak sekolah. Langkah ini harus ditiru oleh sekolah-sekolah lain. Biasanya pelatihan atau workshop lingkungan hidup yang dilaksanakan di sekolah atau melibatkan sekolah berakhir setelah acara selesai. Jadi hanya sebatas pengetahuan saja. Sedangkan untuk isu lingkungan hidup, pengetahuan saja tidak cukup,” terang Bram Azzaino.

Aksi nyata pelarangan penggunaan pendingin ruangan meskipun hanya satu hari itu sangat berdampak. Disampaikan Bram Azzaino bahwa AC merupakan sumber terjadinya penipisan lapisan Ozon. “Hampir semua AC dulunya menggunakan CFC atau Cloro Fluoro Carbon yang merupakan bahan perusak Ozon. Meskipun banyak AC yang tidak lagi menggunakan CFC, khususnya keluaran beberapa tahun terakhir ini, namun kebanyakan AC lama masih menggunakan CFC sebagai pendingin,” kata Bram Azzaino. (roni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *