2.500.000.000 Orang Di Dunia Tidak Bisa Menggunakan Toilet Bersih
Tidak banyak siswa melakukan pengolahan sampah di sekolahnya, meskipun pemilahan dan pengolahan sampah lama dilakukan di sekolahnya. Jovian Philip dan Claudia Alicia diantara sedikit siswa yang melakukan pemilahan dan pengolahan sampah di rumahnya. Jovian Philip, siswa kelas 6 SDK Santa Theresia I Surabaya, mengaku baru per Agustus 2009 memulai pemilahan dan pengolahan sampah di rumahnya. “Sampah yang saya pilah adalah sampah organik, gelas, kertas dan plastik. Khusus sampah kertas hanya ada di kamar saya, karena hanya saya di rumah yang menghasilkan sampah kertas,” terang Jovian Philip pada saat pembinaan lingkungan hidup di SDK Santa Theresia I bersama Tunas Hijau (TH), Selasa (6/10) pagi.
Pemuda simpatisan TH dari Inggris James Ogilvie memanfaatkan momen pembinaan itu untuk juga menambah pengetahuan Bahasa Inggris para siswa SDK Santa Theresia I Surabaya. Caranya, di awal penjelasannya, James menuliskan beberapa kata dalam Bahasa Inggris yang akan banyak disampaikan. Kata-kata itu terutama yang berkaitan dengan pengolahan sampah di Inggris. Diantara pengolahan sampah itu adalah Rubbish atau sampah dan Recycle yaitu daur ulang atau pemanfaatan sampah non organik untuk fungsi yang lain, namun bahan dasar bahan masih sama.
Sementara itu pemuda simpatisan Tunas Hijau dari Jepang Yusuke Koizumi lebih banyak menyampaikan informasi tentang kegunaan air bersih di dunia. Menurut Yusuke, saat ini, sangat banyak masyarakat dunia yang tidak dapat minum dengan air yang layak. “13 % dari dari masyarakat dunia atau sekitar 900.000.000 masyarakat dunia saat ini tidak bisa minum dengan air yang layak,” kata Yusuke yang sebelumnya meminta para siswa peserta pembinaan menebak besaran angka itu.
Lebih lanjut Yusuke menjelaskan bahwa saat ini juga tidak sedikit masyarakat dunia yang tidak dapat menggunakan toilet yang bersih. “Sangat banyak masyarakat dunia yang saat ini masih melakukan aktivitas mandi dan buang hajat tidak di toilet melainkan di “jamban panjang” atau sungai. Ini mengingat hingga saat ini masih ada 38% masyarakat dunia atau sekitar 2.500.000.000 yang tidak bisa menggunakan toilet yang bersih,” terang Yusuke yang membuat para siswa tercengang mendengarkannya. (roni)