Buat Miniatur Siklus Air Dan Penjernihan Air Di SDK Santa Theresia I
Surabaya-Tidak sedikit siswa sekolah dasar yang sudah diajarkan tentang siklus air. Diantaranya bahwa air hujan yang turun dari awan akan terserap ke dalam tanah melalui akar-akar pohon. Oleh pohon, air tersebut diantaranya akan dialirkan melalui mata air. Dari mata air, sebagian besar mengalir menuju sungai dan ke laut, yang selanjutnya akan menguap ketika terkena sinar matahari dan terbentuklah awan dan begitu seterusnya. Tapi tidak banyak yang bisa membuat siklus tersebut dalam bentuk miniaturnya. Seperti yang dilakukan para siswa SDK Santa Theresia I Surabaya bersama Tunas Hijau dengan James Ogilvie dari Inggris dan Yusuke Koizumi dari Jepang, Selasa (13/10) pagi.
Namanya miniatur, maka siklus air itu dibuat dalam ukuran yang kecil, yaitu seukuran botol air mineral 1,5 liter. Sebelumnya, botol air mineral tersebut dipotong menjadi dua bagian yang sama. Setelah dipotong, bagian bawah botol tersebut diberi tanah plus kompos dan ditanami tanaman yang berukuran tidak terlalu besar atau setidaknya lebih kecil dari ukuran botol tersebut. “Pastikan tanaman disiram dengan air yang cukup sebelum kedua bagian botol disambung lagi dengan menggunakan solasi atau lakban,” kata aktivis senior Tunas Hijau Bram Azzaino yang memperagakannya bersama Yusuke Koizumi.
Setelah mendapat contoh dari Bram dan Yusuke, selanjutnya sekitar dua puluh siswa yang kebagian kelompok miniatur siklus air lantas membagi diri menjadi lima kelompok. Mereka lantas menirukan langkah-langkah sederhana yang tadi dijelaskan oleh Bram dan Yusuke. “Kalau biasanya air yang terkena panas akan menguap ke udara, maka di miniatur ini air yang menguap akan terhalang oleh bagian atas botol. Sesaat setelah terhalang maka uap air akan berubah menjadi tetes air dan kembali jatuh di tanaman dan tanah di dalam botol plastik ini,” jelas Bram Azzaino.
Sementara itu 20 siswa lain peserta pembinaan lingkungan hidup melakukan percobaan penjernihan air bersama James Ogilvie dan aktivis senior Tunas Hijau Afif Amrullah. Pada penjernihan ini, mereka menggunakan galon air mineral dan beberapa bahan. Bahan penjernih yang digunakan dintaranya kerikil, pasir, potongan kain dan arang. Setelah dirasa cukup, mereka lantas menggunakannya untuk menjernihkan air dari selokan di sekitar SDK Santa Theresia I Surabaya. Hasilnya cukup bagus. Air yang semula berwarna hitam kecoklatan berhasil disaring menjadi air yang cukup jernih. (roni)